Foto Saya
Muhamad Ali Saifudin
Berbuat dan Bermanfaat
Lihat profil lengkapku

Selamat Datang di Weblog Muhamad Ali Saifudin *)

Penulis berusaha menyajikan berbagai informasi tentang Pendidikan, Belajar Bahasa Inggris, Informasi SMK, NUPTK, Sertifikasi Guru, Wisata, Tips dan Trik. Motto Penulis "Yang Abadi adalah Perubahan dan yang Pasti adalah Ketidakpastian, Siapa yang tidak Berani Berubah tidak akan Memiliki Kepastian".

Copy Paste artikel Tips Trik Wisata Belajar Pidato Bahasa Inggris SMK dalam blog ini boleh asal:

1). Memuat nama penulis Muhamad Ali Saifudin.
2). Menyertakan alamat http://muhamadalisaifudin.blogspot.com ke sumber artikel yang ditulis
.
3). Kritik dan Saran Tips Trik Wisata Belajar Pidato Bahasa Inggris SMK Klik Disini
*) Muhamad Ali Saifudin tinggal di http://muhamadalisaifudin.blogspot.com
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 April 2012

Motivasi: Tentang Persahabatan, Indahnya Persahabatan

. Jumat, 13 April 2012
1 komentar
Motivasi: Tentang Persahabatan, Indahnya Persahabatan


Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur -- disakiti, diperhatikan -- dikecewakan, didengar -- diabaikan, dibantu -- ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egois.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.(rizalarafah)
Read More... Motivasi: Tentang Persahabatan, Indahnya Persahabatan

Senin, 09 April 2012

Motivasi: Bersyukurlah Saat Engkau ...

. Senin, 09 April 2012
0 komentar
Motivasi: Bersyukurlah Saat Engkau...

Buku Life for Life, Masrukhul Amri - 2004 :

Be Thankful that you don't already have everything you desire. If you did, what would there be to look forward to?.

Be Thankful when you don't know something. For it gives you the opportunitity to learn.

Be Thankful for difficult times. During those times you grow.

Be thankful for your limitations. Because they give you opportunities for improvement.

Be Thankful for each new challenge. Because it will build your strength & character.

Be thankful for your mistakes. They will teach you valuable lessons.

Be Thankful when you are tired & weary, Because it means you've made a difference.

It'is easy to be thankful for the good things. A life of rich fulfillment comes to those who are also thankful for the setbacks.

Gratitude can turn a negative into positive. Find a way to be thankful for your troubles & they can become your blessing.

Bersyukurlah saat engkau tidak memiliki semua yang diinginkan. Jika kamu memiliki semuanya, apa lagi yg hendak kamu cari.

Bersyukurlah saat engkau tidak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kesempatan kepadamu untuk belajar.

Bersyukurlah atas masa2 sulit yg kamu hadapi, karena selama itulah kamu menjadi dewasa,

Bersyukurlah atas keterbatasan yg kamu miliki, karena hal itu memberimu kesempatan untuk memperbaiki diri.

Bersyukurlah atas setiap tantangan baru, karena hal itu akan membangun kekuatan & karakter dlm dirimu.

Bersyukurlah atas kesalahan2 yg engkau perbuat, karena hal itu memberimu pelajaran yg sangat berharga.

Bersyukurlah ketika engkau lelah& tak berdaya, karena berarti engkau telah membuat suatu perbedaan.

Mudah untuk bersyukur atas hal2 yg baik. Kehidupan jadi bermakna bagi mereka yg bersyukur atas kesulitan yg dihadapinya. Rasa syukur bisa mengubah hal negatif menjadi positif.

Berusaha bersyukur atas kesulitan yg kamu hadapi sehingga kesulitan itu akan menjadi berkah bagimu.(youtube)
Read More... Motivasi: Bersyukurlah Saat Engkau ...

Sabtu, 17 Maret 2012

Motivasi: Berhenti Menjadi Gelas

. Sabtu, 17 Maret 2012
2 komentar
Motivasi: Berhenti Menjadi Gelas

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya kebelakangan ini selalu nampak murung dan sedih.

"Kenapa kau selalu murung dan sedih nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" Si Guru bertanya.

"Guru, kebelakangan ini hidup saya penuh dengan masalah. Sukar bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tiada akhirnya" jawab si murid muda.

Si Guru tersenyum. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam, Bawalah kemari. Biar ku perbaiki suasana hatimu itu."

Si murid pun beranjak perlahan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa segelas air dan dua gengam garam sebagaimana yang diminta.

"Cuba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu, setelah itu cuba kau minum airnya sedikit" kata Si Guru.

Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis kerana meminum air yang sangat masin.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Si Guru.

"Masin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.

Si Guru tersenyum sekali lagi apabila melihat wajah muridnya yang meringis kemasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Si Guru membawa muridnya ke danau berhampiran tempat mereka. "Ambil garam yang segenggam lagi, dan tebarkan ke danau"

Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa masin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa masin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya kurang sopan meludah di hadapan gurunya itu, Begitulah fikirnya.

"Sekarang, cuba kau minum air danau itu," kata Si Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, bersebelahan pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tekakkannya,

Si Guru bertanya, "Bagaimana rasanya nak?"

"Segar, segar sekali Guru" kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa masin yang tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau tersebut sampai sepuas-puasnya.

"Nak," kata Si Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadarkan oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap sebegitu, Sebegitu, sebegitulah ia, tidak berkurang, tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `masin' dari penderitaan yang dialami itu sangat bergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak terasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikanlah qalbu dalam dadamu itu sebesar danau". (skbmaharani/familiazam)
Read More... Motivasi: Berhenti Menjadi Gelas

Motivasi: Surat Inspirasi

.
1 komentar
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja

Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik".
Ibu menjawab: “Mengapa?
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah".

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.

Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?

Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .

Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”

Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.(bestmotivator)
Read More... Motivasi: Surat Inspirasi

Motivasi: Sebuah Koin Penyok

.
0 komentar
Motivasi: Sebuah Koin Penyok

Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan.

Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.

Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya. “Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok,” gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank.

“Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itupun mengikuti anjuran si teller, membawa koinnya kekolektor. Beruntung sekali, si kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar.

Begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata mereka tak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples. Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel seorang pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu. Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal. Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki itu.

Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu meyakinkannya dan dapat menawarkannya mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Dia menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.

Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istri si lelaki kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, “Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?”

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?

Kisah berikut, diadaptasi dari The Healing Stories karya GW Burns.(bestmotivator)
Read More... Motivasi: Sebuah Koin Penyok

Motivasi: Ketika Aku Sudah Tua

.
1 komentar
Motivasi: Ketika Aku Sudah Tua

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah,bersabarlah sedikit terhadap aku.

Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tehnologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai
belajar menjalani kehidupan.

Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku.

Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.(bestmotivator)
Read More... Motivasi: Ketika Aku Sudah Tua

Motivasi: Kisah Seekor Belalang

.
1 komentar
Motivasi: Kisah Seekor Belalang

Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya.

Di perjalanan dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun dia keheranan mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda dari usia ataupun bentuk
tubuh ?”.

Belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”.

Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Renungan :
Kadang-kadang kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang.

Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita. Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka voniskan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah Anda separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih mempercayai
mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tidakkah Anda pernah mempertanyakan kepada nurani bahwa Anda bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau Anda mau menyingkirkan “kotak” itu? Tidakkah Anda ingin membebaskan diri agar Anda bisa mencapai sesuatu yang selama ini Anda anggap diluar batas kemampuan
Anda?

Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami. Karena itu teman, teruslah berusaha mencapai apapun yang Anda ingin capai. Sakit memang, lelah memang, tapi bila Anda sudah sampai di puncak, semua pengorbanan
itu pasti akan terbayar.

Kehidupan Anda akan lebih baik kalau hidup dengan cara hidup pilihan Anda. Bukan cara hidup seperti yang mereka pilihkan untuk Anda.(bestmotivator)
Read More... Motivasi: Kisah Seekor Belalang

Motivasi: Mengapa?

.
0 komentar
Motivasi: Mengapa?

Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan.

Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pria berkata ingin menjadi matahari.

Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari, bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga.

Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari. Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi matahari.

Wanita berkata ingin menjadi Phoenix yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari.

Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah berubah 3x namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama wanita. Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali
tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari.

Pria merenung sendiri dan menatap matahari.

Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga. Ini disebut kasih yaitu memberi tanpa pamrih.

Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi.

Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat kepada matahari. Matahari rela memberikan cahaya nya untuk bulan walaupun
ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaan nya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ini disebut dengan Pengorbanan,
menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.

Saat wanita jadi Phoenix yang dapat terbang tinggi jauh ke langit bahkan di atas matahari, pria tetap selalu jadi matahari agar Phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan
mencegahnya.

Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix.

Matahari selalu ada untuk Phoenix kapan pun ia mau kembali walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari. Tidak akan ada makhluk lain selain Phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan mendapatkan
cinta nya. Ini disebut dengan Kesetiaan, walaupun ditinggal pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan mau memaafkan.

Pria tidak pernah menyesal menjadi matahari bagi wanita. (bestmotivator)
Read More... Motivasi: Mengapa?

Motivasi: Apa Yang Kita Sombongkan?

.
0 komentar
Motivasi: Apa Yang Kita Sombongkan?

Seorang pria yang bertamu ke rumah Sang Guru tertegun keheranan. Dia melihat Sang Guru sedang sibuk bekerja; ia mengangkuti air dengan ember dan menyikat lantai rumahnya keras-keras. Keringatnya bercucuran deras. Menyaksikan keganjilan ini orang itu bertanya, “Apa yang sedang Anda lakukan?”

Sang Guru menjawab, “Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat yang bermanfaat bagi mereka.

Mereka pun tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang tiba-tiba saya merasa menjadi orang yang hebat. Kesombongan saya mulai bermunculan. Karena itu, saya melakukan ini untuk membunuh perasaan sombong saya.”

Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain.

Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence) . Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas.

Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.

Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan.

Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong.

Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala “tampak luar” lainnya. Yang kini kita lihat adalah “tampak dalam”. Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego.

Kedua, kita perlu menyadari bahwa apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri.

Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri.

Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan?(bestmotivator)
Read More... Motivasi: Apa Yang Kita Sombongkan?

Motivasi: Siapakah Aku?

.
1 komentar
Motivasi: Siapakah Aku?

Aku adalah teman sejatimu.

Aku adalah penolongmu yang paling hebat, Juga adalah bebanmu yang paling berat.

Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu kedalam kegagalan.

Aku sepenuhnya tunduk pada perintahmu

Sembilan puluh persen hal yang kamu perbuat boleh kamu serahkan kepadaku dan aku akan dapat mengerjakan secara cepat dan tepat.

Aku mudah diatur, tunjukkanlah kepadaku bagaimana persisnya kamu menghendaki sesuatu dikerjakan dan setelah beberapa kali aku akan mengerjakannya secara otomatis.

Aku adalah hamba semua orang hebat dan sayangnya juga hamba semua orang pecundang.

Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan presisi mesin ditambah intelegensi manusia.

Kamu bisa menjalankan aku demi meraih keuntungan atau malah hancur, tidak ada bedanya bagiku.

Ambillah aku, latihlah aku, bersikaplah tegas terhadapku, maka aku akan menempatkan dunia dibawah kakimu.

Bersikap longgarlah terhadapku maka aku akan menghancurkanmu.

Siapakah aku?

Aku adalah “Kebiasaan”.

Kebiasaan-kebiasaan yang baik harus dipegang erat-erat dengan kuat dengan komitmen yang tinggi.

Terlepas bagaimana perasaan anda saat itu, setiap keputusan yang dikuatkan oleh kehendak anda untuk mengambil tindakan sesuai dengan komitmen anda akan mendatangkan hasil-hasil yang mengagumkan dalam waktu yang relatif singkat.(bestmotivator)
Read More... Motivasi: Siapakah Aku?

Jumat, 16 Maret 2012

Motivasi: Mengatasi Rasa Takut Gagal

. Jumat, 16 Maret 2012
0 komentar
Motivasi: Mengatasi Rasa Takut Gagal

Sahabat Indonesia, Syukur alhamdulillah kami masih bisa diberikan kesempatan untuk menyampaikan resume dari acara Mario Teguh Golden Ways MetroTV Edisi 28 Juni 2009, dengan Topik “Mengatasi Rasa Takut Gagal“. Siapa pun yang pernah berjanji untuk melakukan sesuatu yang baru, yang berani, dan yang akan mengubah nasib – pasti mengetahui bagaimana sulitnya untuk berketetapan untuk memutuskan, dan kemudian untuk tetap berketetapan setelah memutuskan. Dalam bahasan ini Pak Mario memberikan tips-tips terbaiknya – supaya kita bisa berketetapan dengan ketetapan lebih baik. Berikut resume yang bisa kami catat:


Bayangan mengenai kegagalan telah menggagalkan banyak orang daripada kegagalan yang sebetulnya.

Tidak ada orang yang tidak takut gagal, tetapi akan ada satu atau dua jiwa di antara kita yang tetap melangkah seperti tidak takut, dan berhasil.

Ada dua jawaban untuk menjawab pertanyaan kenapa kita takut gagal?
- Karena takut gagal ( Jawaban lazim)
- Saya takut gagal karena rencana saya besar (Jawaban super)

Banyak orang takut gagal, bahkan untuk rencana-rencana yang kecil.
Rasa takut gagal kalau kita tahu caranya, kita bahkan men-syukurinya karena kita takut gagal.

Contoh:
Saya karena demikian takut gagal berbicara didepan publik, saya perhatikan cara bicara saya, saya sadar sekali bagaimana saya berdiri, apa yang saya lakukan dengan tangan saya, saya ingat apa yang akan saya katakan, saya juga harus kreatif tentang hal-hal yang dikagetkan audien.

Karena saya takut gagal,saya sangat berhati-hati sekali. Karena dengan berhati-hati kita akan menjadi orang yang berkualitas.

Jadi, gunakan rasa takut gagal anda menjadi pribadi yang sebaik-baiknya dalam sebaik-baiknya cara.

Kalau kita tidak ingin berhasil kita akan takut gagal. Kalau kita terlalu banyak takut gagal, berarti tidak ada keinginan untuk berhasil.

Orang yang ingin berhasil akan lebih mudah berhasil. Orang yang takut gagal akan lebih mudah gagal.

Banyak orang menakut-nakuti dirinya sendiri dengan ucapan jangan gagal.

Apa yang anda masukan kedalam diri anda akan membentuk seperti motif. Kalau anda memasukan takut gagal, akan lebih mudah bagi anda untuk gagal. Kalau kita inginkan keberhasilan, akan lebih mudah bagi kita untuk berhasil.

Kalau kita ingin berhasil, kita harus tahu apa yang menjadikannya untuk berhasil. Berapa banyak orang ingin sukses, tanpa tahu apa yang menjadikannya untuk sukses.

Dalam bisnis itu CEPAT jauh lebih baik daripada TEPAT.
Karena kalau anda CEPAT ada kemungkinan anda BETUL dan ada keungkinan anda SALAH.
Karena punya kebiasaan CEPAT kalaupun dia salah akan cepat BETUL.

Jika kita ingin-ya TEPAT tetapi tidak mau bertindak, yang mau diperbaiki apanya?

Mengapa banyak orang yang latar pendidikannya rendah pengalamannya tidak banyak, tetapi dia lebih berhasil?, karena dia mendahulukan bertindak.

Bertindak = Upaya, dan Tuhan janjikan bahwa upaya ini adalah pengubah nasib.

Jadi dahulukanlah tindakan, karena KECEPATAN itu jauh lebih baik daripada mengkhawatirkan KETEPATAN.

Lebih baik mana membayangkan kegagalan atau mengalami kegagalan?
Waktu anda membayangkan kegagalan apakah sudah ada tindakan?, belum, waktu anda mengalami kegagalan apakah sudah melakukan tindakan?, sudah, dan pasti ada yang bisa diperbaiki.

Pembayangan kegagalan, telah mengagalkan banyak orang daripada kegagalan itu sendiri.

Coba cek orang-orang yang berhasil, pasti dia mengalami kegagalan. Bahkan mereka mengalami demikian banyak kegagalan untuk kemudian berhasil, karena dia mengambil kekuatannya dari semua kegagalan yang dialaminya.

Dalam edisi Golden Ways kali ini ada sesi yang disebut Machine Gun yaitu audiens memberikan sejumlah pertanyaan secara cepat dan beruntun, dan Pak Mario menjawab-nya secara cepat dan padat, berikut petikannya:
  1. Saya sudah mengalami Kegagalan, tetapi kegagalan itu disebabkan oleh atasan, bagaimana menyikapinya? MT: Sebuah kegagalan yang diakibatkan oleh orang lain atau kita, kitalah yang mendapatkan keuntungan dari kegagalan itu. Dan kegagalan seperti itu masih kegagalan kecil. Karena kegagalan besar tidak mungkin hanya sesederhana itu, dia akan menimbulkan efek besar yang melibatkan banyak orang. Maka jika kita hanya mengalami kegagalan sekecil ini, kita harus mencobanya lebih besar lagi.
  2. Kegagalan tidak semestinya dibesar-besarkan, karena setiap orang pernah gagal, kenapa harus ditakutkan ? MT: Setuju, memang kegagalan itu tidak harus ditakutkan.
  3. Apa tindakan kita supaya bisa melakukan CEPAT dan TEPAT.? MT: Melakukan tindakan yang CEPAT dan TEPAT itu bergantung dari apa yang ingin anda capai. Sebagian orang tidak tahu apa yang ingin dicapainya, sehingga jelas sekali dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
  4. Bagaimana mengelola kegagalan agar menjadi sebuah keberhasilan? MT: Gunakan kegagalan untuk menyiksa diri supaya dia ingat tidak boleh melakukan itu lagi, tetapi cukupkanlah marah itu dan mulailah sanyangi diri dan katakan “untung aku punya pribadi sebaik kamu yang akan menjadi pribadi yang lebih kuat setelah kesalahan ini.
  5. Apa perbedaan rasa takut dengan malas? MT: Orang takut itu malas berani, orang pemberani berani saja. Tetapi yang harus di cek bahwa orang yang malas adalah orang yang bertenaga, tetapi memilih untuk tidak menggunakan tenaganya. Orang berani adalah orang yang ketakutan, tetapi memutuskan tetap melakukan. Seorang disebut berani, karena dia takutnya sama dengan kita, tetapi memutuskan tetap melakukan.
  6. Bagaimana sikap kita untuk mengubah rasa pesimis menjadi optimis, dan cara untuk mempertahankannya? MT: Rasa pesimis ini adalah pembatalan kemungkinan, rasa optimis itu adalah pemberitahuan kepada diri, kalau aku menurut kepada cara-cara yang baik, itu bisa aku capai. Jangan pernah mengatakan “aku bisa capai itu” tanpa bisa menjadi lebih baik. Jadi kalau begitu ubah saja, kita yang menjadi penguasa dari hati kita dan putuskan untuk berani.
  7. Tidak setuju dengan pendapat Pak Mario, karena rasa takut itu diperlukan sebagai kendali dari sikap takabur. MT: Jadi memang rasa takut itu perlu, diperlukan untuk lebih hati-hati, lebih lengkap dalam persiapan, lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan, Sehingga dengannya meskipun kita takut, kita berlaku seperti orang berani. Jadi orang tidak perlu menjadi pemberani, untuk bertindak lebih berani. Jadi kalau begitu kita sependapat bahwa rasa takut itu diperlukan untuk membangun keberanian.
  8. Bagaiana upaya terbaik supaya tidak mengalami kegagalan yang berulang-ulang? MT: Kalau kegagalan kita belum banyak harus lebih sering lagi, jika kegagalannya kecil-kecil. Jika anda ingin menjadi orang besar, Gagal-lah besar. Jika keggalan itu berulang, evaluasilah caranya.
  9. Kenapa banyak orang kurang pintar lebih sukses dari orang yang lebih pintar? MT: Orang pandai biasanya menunggu segala sesuatu untuk sempurna terlebih dahulu sebelum memulai, orang kurang pandai, karena tidak tahu apa-apa ya memulai saja dan mempekerjakan orang pandai. Dan banyak orang pandai, karena tidak mampu berbisnis sendiri, bekerja pada orang kurang pandai. Tapi coba pikirkan, kalau orang kurang pandai bisa mempekerjakan orang pandai, yang lebih pandai siapa?. Jadi orang yang kita anggap kurang pandai, itu sebetulnya lebih pandai dari kita, karena dia bisa mempekerjakan orang-orang yang lebih pandai dari dia.
  10. Bagaimana cara mengatasi rasa takut dari lingkungan akibat efek dari kegagalan kita? MT: Memang yang ditakutkan orang lain adalah hal yang kita lakukan yang berdampak merugikan mereka. Tetapi yang menjadi sebab utama kegagalan adalah tegangnya diri didalam melakukan sesuatu yang sebetulnya baik. Semua petarung yang tegang, akan lebih mudah dikalahkan daripada petarung yang santai. Perhatikan orang-orang yang mudah berhasil, pasti lebih santai dari orang yang sering gagal. Untuk itu santailah menghadapi resiko gagal, karena berhasil dan gagal adalah dua sisi dari satu koin yang sama. Kalau anda menghindari kegagalan, anda menjauhi keberhasilan. Sikap anda harus lebih ramah kepada yang memberhasilkan daripada yang menggagalkan.
  11. Terkadang kita ada setitik keraguan dalam keyakinan kita, bagaimana mengatasi keraguan itu? MT: Sebuah garis adalah dibentuk dari titik-titik yang berhubungan. Kalau titik keraguan itu saling berhubungan itu namanya takut. Jadi nikmati dimana anda takut sehingga anda bersiap-siap, nikmati dimana anda berani dan melakukan sesuatu yang tidak perah anda bayangkan sebelumnya, lalu nimati lagi saat anda menyesal melakukan kesalahan, lalu nikmati lagi saat anda memenangkan keberanian lagi. Hidup ini seperti itu, jangan pernah anda berharap bahwa hidup ini mudah. Hidup ini ditujukan bagi orang yang menjadikan mudah semua yang sulit.

Orang yang melihat keatas cepat melihat jalan naik. Untuk itu lihatlah jalan naik. Orang yang melihat jalan naik, cara-cara yang dipergunakannnya untuk naik, dia akan melihat hak yang sama bagi dirinya untuk naik. Jika kebiasan ini dibangun dalam keluarga, maka bertengkarpun untuk kebaikan.

Sebetulnya orang yang disebut gagal adalah belum berhasil untuk sementara ini. Orang yang disebut gagal, baru disebut gagal kalau dia berhenti. Selama seseorang itu meneruskan, dia belum bisa disebut gagal. Kalau suatu kegagalan terus berulang cek caranya dan cobalah lagi.

Tuhan maha penyayang, jadi kalau kita melakukan dan salah jalan, Tuhan GAGALKAN, supaya kita tidak melukai diri sendiri. Sehingga kita bisa jalan ke tempat yang lebih baik. Jadi sebetulnya pada waktu kita sedang digagalkan, kita sedang dimudahkan untuk berhasil.

Untuk semua rasa takut, anda harus mempunyai rasa ingin yang lebih besar daripada rasa takut anda.

Rasa takut gagal itu awalnya tidak baik, tetapi jika anda menggunakan rasa takut itu untuk mentenagai upaya anda untuk berhasil, rasa takut gagal itu menjadi berkat.

Tanda bahwa kegagalan itu akan merubah kita menajdi yang lebih hebat, apabila setelah mereda rasa minder, rasa takut, rasa terhina itu mengendap, anda melihat diri anda menjadi yang lebih tegap berdirinya, dadanya lebih penuh, berbicaranya lebih anggun, lebih menghormati orang, lebih berhati-hati dalam mengutarakan pendapat, lebih cepat memulai, lebih lengkap menyelesaikan. Apabila itu yang anda lakukan, anda tahu sebetulnya anda membutuhkan kegagalan di tempat-tempat yang lebih tinggi.

Cara membayangkan keberhasilan adalah dengan menaroh diri kita seperti menjadi pribadi yang lebih baik untuk melakukan tugas kita. Akan selalu ada orang yang melakukan tugas lebih baik dari kita. Maka temukan orang itu, dan belajar darinya.

Apapun rasa takut anda dan keinginan anda untuk berhasil, sebetulnya yang lebih penting adalah yang anda lakukan karena ketakutan itu. Dan yang anda lakukan itu adalah keinginan keberhasilan anda.

Yakinilah jika ada kemungkinan bagi anda untuk gagal, berarti ada kemungkina untuk berhasil.
Jadi berfokuslah pada yang memberhasilkan. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Catatan : Saat ini Pak Mario Teguh, Ibu Lina dan rombongan sedang berada di tanah suci Mekah untuk melaksanakan ibadah umroh. Kita do’akan semoga perjalanan rohani beliau dan rombongan mendapatkan kemudahan dan keberkahan. Serta kita do’akan semoga Pak Mario dan rombongan bisa kembali ke tanah air dengan selamat, dan bisa kembali menyampaikan nasihat-nasihat terbaik-nya, setelah di-charge di tanah suci.

Demikian resume dari acara Mario Teguh Golden Ways dengan Topik “ Mengatasi Rasa Takut Gagal”. Suatu kebanggan bagi kami, jika ada sahabat yang meluangkan waktunya untuk share tentang bahasan super ini dalam ruangan sederhana ini.(salamsuper)
Read More... Motivasi: Mengatasi Rasa Takut Gagal

Motivasi: Ujian?, Siapa Takut!

.
2 komentar
Motivasi: Ujian?, Siapa Takut!

Sahabat Indonesia yang baik hatinya, berikut adalah resume Mario Teguh Golden Ways (MTGW) MetroTV edisi 17 April 2011, dengan episode Ujian?, Siapa Takut. Ujian itu sama sekali tidak untuk menilai kepandaian, tetapi untuk mengenali kepatuhan kepada proses belajar.

Orang yang patuh kepada proses belajar, tidak pernah takut ujian karena dia sudah melakukan yang terbaik.

Dan orang yang paling ikhlas untuk gagal adalah orang yang telah mencoba yang terbaik. Yang terbaik saja bisa gagal, apalagi jika tidak belajar.

Ujian ini bukan tentang siswa/pelajar, tetapi tentang semua orang; yang ujian sesungguhnya baru dimulai setelah selesai sekolah.

Ujian yang utama adalah saat kita harus melanjutkan kehidupan dengan mengeluhkan kehidupan dalam diri kita; atau melanjutkan kehidupan dengan apa adanya diri kita, dan berusaha berhasil dengan apapun adanya diri kita.

Banyak orang yang hidupnya belum mulai; menunggu cantik dulu, menunggu tua dulu, menunggu kaya dulu dll.

Padahal apapun kekurangan, kalau diterima sebagai satu-satunya modal; maka kekurangan itu menjadi kelebihan.

Apapun hal terburuk yang kita miliki, kalau itu satu-satunya, itu adalah modal terbaik.

Sehingga mungkin bukan kita menunggu sesuatu untuk memulai, tetapi memulai dengan apa adanya sekarang.

Karena perjalanan naik dimulai dimanapun kita berada.

Kalau kesabaran itu sulit untuk anda, maka gunakan ketidak-sabaran itu untuk menyegerakan keberhasilan.

Jadi jangan mensyaratkan sabar dulu untuk jadi orang hebat. Jika anda pemarah, pemarahlah -tetapi gunakan kemarahan itu untuk kurang tidur dan belajar, untuk kurang istirahat dan bekerja, dan untuk mentenagai belajar karena sedang marah.

Orang2 besar yang berhasil itu telah sekali atau beberapa kali terhina dalam hidupnya; dan mereka membalas untuk membuktikan bahwa orang2 yang merendahkan itu harus menyesal dan meminta maaf nanti.

Kalau kita benar, jangan buktikan bahwa kita benar; damailah, lalu buktikan bahkan orang2 yang meragukan kita, adalah orang2 yang diuntungkan karena pelayanan kita.

Orang yang tidak bisa belajar, tidak akan bisa memimpin. Karena kepemimpinan itu adalah ilmu menyesuaikan diri dengan keadaan untuk selau diatas gelombang perubahan.

Dan orang2 yang menyesalkan sebagia anak buah adalah orang yang menggunakan ilmu lama, untuk mengelola masalah baru, menggunakan solusi jangka pendek untuk masalah jangka panjang.

Kalau kita beraspirasi untuk jadi pemimpin, mulai dari sekarang ikhlaskan-lah diri anda untuk belajar.

Jika anda termasuk orang yang ngantuk ketika membaca buku; sikap anda terhadap buku itu harus diperbaharui. Dia harus melihat bahwa yang ada dalam buku itu mewakili pemikiran orang2 besar sebelumnya. Dan apabila buku itu dibuka, dia masuk kepikiran jendela orang2 besar, sehingga dia bisa berbakat untuk berhasil semuda mungkin.

Tertariklah kepada janji dari pelajaran.

Kita itu harus belajar “bandel” untuk mengabaikan apapun yang membuat kita tidak bersemangat.

Berpihaklah pada pembicaraan, perasaan, pikiran, pekerjaan, pergaulan yang membuat kita bersemangat.

Jadilah pribadi yang kuat sekali dalam kebaikan, sampai orang lain tertarik menjadi orang baik.

Berfokuslah pada yang penting, abaikan yang tidak penting bagi kita.

Tidak ada selembar daun yang jatuh tanpa sepengetahuan Tuhan. Kekuasaan Tuhan itu menyentuh semua sudut kehidupan kita.

Sehingga ujian yang diberikan orang lain kepada kita itu adalah bagian dari keputusan Tuhan.

Sebagian manusia diijinkan oleh Tuhan untuk menuntun kita kepada kemulaiaan. Orang yang setia kepada yang benar, telah lulus ujian sebelum ujian.

Ujian itu setuju / tidak setuju harus kita lakukan. Maka ikuti saja ujian itu, yang penting lulus dulu, setelah itu baru pikirkan kualitas dari kelulusannya.

Rasa takut itu rahmat, yang mengeluarkan semua kemampuan. Kalau anda kurang belajar, sulit mengingat, malas membaca, maka takutlah kepada kelas anda sebagai pribadi kalau anda tidak lulus.

Takut itu adalah rahmat yang memaksimalkan kekuatan.

Tuhan itu tidak akan memberikan masalah, kecuali kita mampu untuk menyelesaikannya; sehingga sebetulnya kita akan mampu menyelesaikan semua masalah.

Ujian itu selalu diniatkan untuk melihat apakah kita pantas untuk naik. Karena Tuhan itu Maha Tinggi dan Meninggikan.

Cobaan itu adalah bagian dari ujian, dan kita akan dicoba dari apa yang kita ucapkan.

Tidak ada hubungan antara nilai yang baik di sekolah dengan kualitas hidup yang baik.

Semua orang yang nilainya jelek waktu sekolah, hidupnya akan baik; selama dia ada penyesalan untuk memacu belajar lebih baik dan pergaulannya baik.
Karena banyak orang yang nilainya tinggi waktu sekolah tapi melalaikan pergaulan.

Sadarilah bahwa kemiskinan itu sementara, seperti juga kekayaan. Tetapi hak kita yang permanen adalah menjadi pribadi yang damai, yang sejahtera, yang berbahagia.

Kalau anda selalu meihat kebahagiaan itu milik orang lain, selalu anda tidak akan pernah menemukan kebahagiaan itu didalam diri anda.

Kebahagiaan itu adalah kemampuan berbahagia. Maka berfokuslah kepada kita, karena setiap orang mengira bahwa orang lain lebih hebat.

Setiap orang punya jatah gagal dan punya jatah untuk sukses. Untuk meraih sukses, setiap orang harus menghabiskan jatah gagalnya terlebih dahulu.

Maka berbahagialah kalau anda gagal, karena bukan disitu keberhasilan anda.

Tugas kita adalah sebanyak-banyaknya gagal, sampai kemudian tidak ada pilihan lain kecuali berhasil.

Tujuan kita untuk segera berhasil adalah supaya kita menjadi pribadi yang powerfull untuk memajukan kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan.

Kekayaan dan lain-lain adalah nomor akhir, tujuan utama kita adalah majukan kebaikan dan cegah keburukan.

Bagaimana mungkin orang lain mau menghormati anda, jika anda sendiri tidak menghormati hak anda untuk menjadi orang pandai.

Maka belajarlah, bisa – tidak bisa yang penitng belajar. Tuhan telah dikenal menyelamatkan orang2 terdesak.

Ikutilah ujian, tampil-lah ramah sebaik mungkin, gunkan sebaik mungkin semua kekuatan untuk dikasihani – terutama oleh Tuhan.

Lalu lulus-lah, kemudian penyesalan anda itu pelan-pelan menjadikan anda tambah lama – tambah baik lulusnya.

Tuhan itu kalau menyayangi kita diberikanlah rasa takut itu, supaya kita menyegerakan mempergunakan kekuatan kita secara maksimal. Tuhan Maha Pengasih.

Demikian resume singkat Mario Teguh Golden Ways, dengan topik “Ujian?, Siapa Takut“, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi semuanya.

Mohon maaf atas segala kekurangan dalam teknik penulisan rangkuman ini. Jika didapati kekeliruan, suatu kebahagiaan bagi kami, jika sahabat meluangkan waktu untuk mengoreksinya.

Terimakasih Kepada Pak Mario Teguh atas ilmu-ilmu yang disampaikannya, semoga Allah SWT mebalas kebaikan beliau dengan kebaikan yang berlipat. Amin.

Terimakasih juga kepada para sahabat, yang selalu setia mengunjungi blog sederhana ini. Juga terimakasih yang berkenan berlangganan email dari blog kami. Semoga kita semua bisa meningkatkan pribadi kita, untuk menjadi pribadi terbaik.(salamsuper)
Read More... Motivasi: Ujian?, Siapa Takut!

Motivasi: Lepaskan Ikatanmu

.
0 komentar
Motivasi: Lepaskan Ikatanmu

Di suatu hutan hiduplah sekelompok monyet. Pada suatu hari, tatkala mereka tengah bermain, tampak oleh mereka sebuah toples kaca berleher panjang dan sempit yang bagian bawahnya tertanam di tanah. Di dasar toples itu ada kacang yang sudah dibubuhi dengan aroma yang disukai monyet. Rupanya toples itu adalah perangkap yang ditaruh di sana oleh seorang pemburu.

Salah seekor monyet muda mendekat dan memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang-kacang tersebut. Akan tetapi tangannya yang terkepal menggenggam kacang tidak dapat dikeluarkan dari sana karena kepalan tangannya lebih besar daripada ukuran leher toples itu. Monyet ini meronta-ronta untuk mengeluarkan tangannya itu, namun tetap saja gagal.

Seekor monyet tua menasihati monyet muda itu, “Lepaskanlah kepalanmu atas kacang-kacang itu! Engkau akan bebas dengan mudah!”

Namun monyet muda itu tidak mengindahkan anjuran tersebut, tetap saja ia bersikeras menggenggam kacang itu. Beberapa saat kemudian, sang pemburu datang dari kejauhan. Sang monyet tua kembali meneriakkan nasihatnya, “Lepaskanlah kepalanmu sekarang juga agar engkau bebas!”

Monyet muda itu ketakutan, namun tetap saja ia bersikeras untuk mengambil kacang itu. Akhirnya, ia tertangkap oleh sang pemburu.

Demikianlah, kadang kita juga sering mencengkeram dan tidak rela melepaskan hal-hal yang sepatutnya kita lepaskan: kemarahan, kebencian, iri hati, ketamakan, dan sebagainya. Apabila kita tetap tak bersedia melepas, tatkala kematian datang “menangkap” kita, semuanya akan terlambat sudah. Bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah yang lampau, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah dunia akan menjadi lebih indah jika kita bisa melepaskan “kepalan” kita dan membagi kebahagiaan dengan orang lain ? (swaramer/salamsuper)
Read More... Motivasi: Lepaskan Ikatanmu

Motivasi: Belajar dari Filosofi Jagung

.
1 komentar
Motivasi: Belajar dari Filosofi Jagung

Suatu ketika, seorang wartawan mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya, yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Petani itu mengaku ia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus karena ia selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya.

“Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?” tanya sang wartawan.

“Tak tahukah anda?,” jawab petani itu.

“Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula.”

Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula.

Sungguh…nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya.(salamsuper)
Read More... Motivasi: Belajar dari Filosofi Jagung

Motivasi: Kalau Kena Musibah, Mbok Ya Bersyukur Saja

.
0 komentar
Motivasi: Kalau Kena Musibah, Mbok Ya Bersyukur Saja

Alkisah tentang seorang raja perkasa yang hobi berburu. Selagi berburu, kudanya meringkik sembari mengangkat kaki ke atas. Raja kaget, lalu terpelanting, kelingkingnya pun putus. Raja sangat marah. ”Sudahlah Paduka. Kalau kena musibah, mbok bersyukur saja,” ujar seorang penasihatnya.

Raja bukannya luluh malah tambah murka. Dengan lantang berteriak : ‘Penjarakan penasihat goblok ini!’ Para pengawal yang selalu ABS (Asal Bos Senang), terlalu tabu untuk membantah, dengan sigap melaksanakan perintah sang raja. Sang penasihat pun dijebloskan ke bui.

Lima tahun kemudian, kala berburu, raja ini ditangkap suku primitif. Pria gagah berkulit putih mulus ini akan dipersembahkan pada dewa. Hanya saja, setelah diteliti, lho…, kelingkingnya terpotong. Ia cacat. Terpaksa dilewatkan. Sebagai pengganti, pengawalnya yang tidak cacat dijadikan korban. Pengawal itu dieksekusi, dan rajanya dipulangkan.

Setelah itu raja menyadari kekhilafannya. Penasihat yang dulu dibui itu pun dilepaskan. ”Ananda memang harus bersyukur tidak memiliki kelingking,” kata Raja, mengakui kesalahannya. Ternyata, sang penasihat pun bersyukur, ”Kalau saja saya tidak dipenjarakan oleh Paduka, mungkin, hamba sudah menggantikan Paduka sebagai tumbal”. Jika kita diberikan musibah, sesungguhnya Tuhan sedang mempersiapkan suatu berkah bagi kita. Maka jangan buruk sangka dulu, apalagi buruk sangka kepada Tuhan.(salamsuper)
Read More... Motivasi: Kalau Kena Musibah, Mbok Ya Bersyukur Saja

Motivasi: Blame, Excuse, Justify

.
1 komentar
Motivasi: TDW: BEJ (Blame, Excuse, Justify) Ke Laut Aje...

Jangan salah sangka dulu, BEJ disini bukan Bursa Efek Jakarta yang sekarang telah melebur menjadi BEI (Bursa Efek Indonesia) loh. Tapi BEJ yang akan kita bahas kali ini adalah Blame, Excuse, Justify. Bahasan cantik ini, dikutif dari Buku “Financial Revolution” Karya Tung Desem Waringin, sebuah buku Best Seller yang sudah menginspirasi jutaan orang.
Andaikata di bagian tubuh kita tertusuk sebuah duri, hal pertama yang harus dilakukan sebelum mengoleskan obat pada bagian tubuh yang luka itu, adalah mencabut duri yang tertancap terlebih dahulu. Kalau duri itu dibiarkan, sehebat apaun obat dan vitamin yang kita konsumsi, luka kita dijamin tidak akan sembuh. Malahan sebaliknya luka itu akan membusuk dan mengakibatkan inspeksi.

Begitupun yang terjadi pada jiwa dan hati kita, apabila jiwa dan hati ini ingin peka, maka tugas pertama yang harus dilakukan adalah membersihkannya dari hal yang menghalangi kualitas kepekaannya.

Ada banyak cara untuk melatih kepekaan hati ini, tapi setidaknya disini kita akan bahas tiga penyakit yang akan mengurangi kepekaannya, sekaligus menghambat laju sukses seseorang. Tiga hal tersebut adalah Blame, Excuse, Justify atau disingkat BEJ.

Ketika seorang mulai Blame (menyalahkan) orang lain, menyalahkan faktor ekonomi, menyalahkan situasi, orang ini tidak akan belajar dari kegagalannya. Dan orang yang tidak belajar dari kegagalan, adalah orang gagal yang sesungguhnya. Kelemahan yang paling besar dari orang yang menyalahkan segala sesuatu adalah bahwa dia merasa benar dan tidak perlu bertindak lagi.

Ketika seseorang mulai mengajukan excuse (beralasan), seperti mengatakan terlalu muda, terlalu tua, cuma lulusan SMP, tidak berbakat, saya seorang perempuan, saya laki-laki, saya cuma…., saya terlalu…., saya tidak…, dan sebagainya, orang ini tidak akan bertindak sama sekali. Dan bila tidak ada tindakan apapun, tidak ada hasil apapun.

Justify atau pembenaran adalah upaya orang untuk menutupi kelemahan atau kemalasan untuk berubah menjadi lebih baik dengan membenarkan keadaannya, sebagai sesuatu yang sudah sewajarnya. Misalnya, “Terang saja saya tak berhasil, karena saya tidak punya gelar!. Dan sama sekali tidaklah mengherankan kalau Amir selalu mendapatkan promsi karena dia lulusan luar negeri!”

Ketika orang lain lebih hebat daripada dirinya, orang seperti ini akan melakukan pembenaran tanpa terinspirasi untuk belajar atau menjadi lebih hebat. Kata-kata orang seperti ini khas sekali. Mereka suka menggunakan ungkapan seperti “Terang saja…”, “tidak heran…”, “Sudah tentu…”, “Tentu saja…”, “Sudah selayaknya…”, “Sudah layak dan sepantasnya…”. Bila melihat orang kaya, seorang yang suka melakukan justify akan mengatakan, “Tentu saja, anak orang kaya, sekolah di luar negeri, dapat modal banyak, sudah layak dan sepantasnya kalau dia…”

Semua ungkapan itu sebenarnya disampaikan, atau digumamkan pada diri sendiri, dengan maksud untuk membenarkan keadaannya. Dalam contoh diatas, kalau orang seperti itu bergumam “Tentu saja, anak orang kaya, sekolah diluar negeri, dapat modal banyak, sudah layak dan sepantasnya kalau dia…”, dia secara tidak langsung juga mau menegakkan sesuatu, yaitu “Nah, saya kan bukan anak orang kaya, bukan lulusan luar negeri, tak punya modal, maka wajar saja kalau saya tidak berhasil…”

Yang menyedihkan ialah bahwa apapun yang dikatakan oleh orang yang suka BEJ ini ada kebenarannya. Memang benar kalau misalnya orang umur 19 tahun berkata, “Saya baru berumur 19 kok, kan belum punya pengalaman.” Benar bahwa dia berumur 19 tahun, benar bahwa dia belum punya pengalaman, tapi belum tentu benar bahwa sukses itu mengandalkan pengalaman.

Dalam contoh diatas, benar bahwa anak orang kaya yang sukses itu memang sekolah di luar negeri dan modal banyak. Orang yang suka BEJ memakai kebenaran itu sebagai alasan untuk kemalasan dan keengganannya untuk berubah, sehingga kebenaran-kebenaran ini tidak ada manfaatnya. Satu-satunya manfaat adalah hanya membuat orang terssebut jadi hancur karena tidak belajar dan bertindak untuk menjadi lebih baik.(salamsuper)
Read More... Motivasi: Blame, Excuse, Justify
 

Tamu Kampung Inggris

Traffic Pidato Inggris

Komentar Terbaru Sobat Setia Muhamad Ali Saifudin

All right reserved Muhamad Ali Saifudin is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com