Foto Saya
Muhamad Ali Saifudin
Berbuat dan Bermanfaat
Lihat profil lengkapku

Selamat Datang di Weblog Muhamad Ali Saifudin *)

Penulis berusaha menyajikan berbagai informasi tentang Pendidikan, Belajar Bahasa Inggris, Informasi SMK, NUPTK, Sertifikasi Guru, Wisata, Tips dan Trik. Motto Penulis "Yang Abadi adalah Perubahan dan yang Pasti adalah Ketidakpastian, Siapa yang tidak Berani Berubah tidak akan Memiliki Kepastian".

Copy Paste artikel Tips Trik Wisata Belajar Pidato Bahasa Inggris SMK dalam blog ini boleh asal:

1). Memuat nama penulis Muhamad Ali Saifudin.
2). Menyertakan alamat http://muhamadalisaifudin.blogspot.com ke sumber artikel yang ditulis
.
3). Kritik dan Saran Tips Trik Wisata Belajar Pidato Bahasa Inggris SMK Klik Disini
*) Muhamad Ali Saifudin tinggal di http://muhamadalisaifudin.blogspot.com

Senin, 31 Mei 2010

Warning PGRI Bersikap Netral

. Senin, 31 Mei 2010
0 komentar
BANYUWANGI-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banyuwangi dinilai tidak independen dalam Pemilukada 2010. Penilaian itu disampaikan Ketua Lembaga Kajian Kebijakan dan Politik Lokal Banyuwangi, Agus Safari.

Menurut Agus, mestinya PGRI tidak masuk wilayah politik praktis. Sebab, PGRI itu bukan partai politik, namun organisasi profesi guru.

Sebagai organisasi profesi, PGRI harus independen dalam setiap peristiwa politik. "Kalau tidak independen, PGRI sebagai organisasi profesi akan rentan dari konflik internal dan berpotensi untuk terbelah," cetusnya kemarin.

Saat ini, kata Agus, PGRI cenderung memihak kepada pasangan calon bupati tertentu. "Keberpihakan itu tidak menguntungkan PGRI sebagai organisasi profesi," sesalnya.

Pilihan cerdas PGRI dalam pemilukada, lanjut Agus, adalah netral terhadap semua cabup. Selanjutnya, anggota PGRI diberi kebebasan menggunakan hak politiknya sebagai warga negara untuk menentukan pilihan terhadap salah satu cabup. "Seharusnya PGRI bersikap netral, sehingga kepentingan untuk dunia pendidikan di Banyuwangi dapat diperjuangkan secara baik dan profesional, tanpa harus mengorbankan sikap independen dan konsistensi PGRI. Sebagaimana diatur dalam AD/ART PGRI dan undang-undang guru dan dosen," ungkap guru pegawai negeri sipil itu.

Kecaman senada disampaikan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum 5 Maret, Mas Soeroso. Hanya saja, Soeroso menyoroti kehadiran Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dalam acara PGRI di Gesibu Blambangan, beberapa hari lalu. Kehadiran wagub yang akrab disapa Gus Ipul itu dinilai tidak etis. Sebab, PGRI menghadirkan semua pasangan cabup-cawabup dalam acaranya tersebut. Sehingga sebagai pejabat pemerintah, Gus Ipul terkesan sekali mendukung salah satu calon. "Sebagai pejabat pemerintahan, wagub seharusnya tidak menunjukkan sikap keberpihakan," cetusnya.

Apalagi, dalam acara itu sejumlah calon mengenakan baju seragam kebesaran PGRI layaknya mereka anggota organisasi guru tersebut. "Ada anggota PGRI jadi-jadian dalam acara itu," sesalnya.

Soeroso mengingatkan, agar pengurus PGRI tidak memanfaatkan kebesaran organisasinya untuk mendukung salah satu pasangan cabup. Guru sebagai pendidik, harap Soeroso, mestinya menggunakan hati nurani dalam menentukan pilihan. "Anggota PGRI jangan sampai terpancing dalam menentukan pilihannya," harapnya.(afi/irw)
Sumber: http://www.jawapos.com/radarbanyuwangi
Read More... Warning PGRI Bersikap Netral

Kamis, 27 Mei 2010

Jalur Lintas Selatan Jawa Timur: Kabarmu Kini

. Kamis, 27 Mei 2010
1 komentar
JLS Terkatung-Katung
Belum Bebaskan 26 Ha Hutan Produksi

BANYUWANGI-Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dirampungkan Pemkab Banyuwangi dalam menuntaskan proyek Jalan Lintas Selatan (JLS).
Hingga kemarin, Pemkab masih belum membebaskan 26 hektare (ha) lahan hutan dan perkebunan untuk proyek jalan tersebut. Sebenarnya, proyek JLS sudah dimulai sejak tahun 2002. Dana pembangunan fisik pembuatan jalan tersebut dibiayai Pemprov Jawa Timur, sedangkan Pemkab hanya bertugas melakukan pembebasan lahan.
Kabid Fisik dan Prasarana pada Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Banyuwangi, A. Haris Harsono mengakui, pembangunan JLS sudah dimulai sejak tahun 2002. Di Banyuwangi, pembangunan jalan tersebut dimulai tahun 2004.

Menurut Haris, pembebasan lahan untuk proyek JLS terbagi menjadi tiga bagian. Yang pertama adalah pembebasan lahan di kawasan permukiman. Hingga Mei 2010, pembebasan lahan permukiman sudah 99 persen.

Sementara itu, jenis lahan kedua yang harus dibebaskan adalah kawasan hutan produksi. Jenis ketiga adalah kawasan lahan perkebunan. Nah, khusus lahan hutan produksi yang belum bisa dibebaskan adalah 26 ha. Terhambatnya pembebasan lahan hutan itu karena terlebih dahulu harus diukur untuk menetapkan tata batas.

Yang melakukan pengukuran lahan hutan adalah pihak yang berwenang, yaitu Perhutani. Oleh karena itu, pembebasan lahan di kawasan hutan produksi masih harus menunggu hasil pengukuran tata batas. "Anggaran untuk pembebasan lahan tersebut sudah ada di APBD 2010. Itu khusus untuk pembebasan lahan yang masuk kawasan hutan produksi," jelas Haris.

Haris menambahkan, tidak semua jalur yang digunakan JLS merupakan jalan baru. Sebagian lahan ternyata jalan lama yang sudah ada, dan hanya perlu pemeliharaan agar kualitasnya sama dengan jalan yang baru.

Sekadar diketahui, panjang lintasan JLS di Banyuwangi mencapai 110 kilometer, dan lebar antara 20-24 meter. JLS tersebut nanti akan langsung bersambung dengan Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura).

Bappeda Banyuwangi sebagai koordinator tingkat kabupaten dalam proyek JLS itu bertugas membebaskan lahan. Selain itu, Bappeda juga bertanggung jawab dalam ganti rugi tegakan atau pohon-pohon yang ditebang dalam pembangunan JLS. Ganti rugi tegakan itu khusus untuk pohon di kawasan hutan produksi.

Haris menambahkan, sebenarnya ganti rugi tegakan juga berlaku untuk pohon atau tanaman di perkebunan yang ditebang. Namun, ternyata ada kesepakatan tambahan bahwa pihak perkebunan tidak mengharuskan ganti rugi.

Haris menjelaskan bahwa untuk perwujudan JLS, ada tiga jenis lahan yang harus dibebaskan, yaitu lahan permukiman, lahan hutan produksi, dan lahan perkebunan. Namun, pembebasan lahan hanya sesuai jumlah yang diperlukan untuk JLS. "Seperti halnya lahan permukiman, tidak lantas lahan rumah permukiman warga digusur. Namun, disesuaikan dengan keperluan jalan tersebut," ujarnya.

Lahan permukiman yang digunakan akan beli. Sementara itu, untuk ganti rugi tegakan kawasan hutan produksi, nanti akan diganti dengan lahan baru yang berpotensi dijadikan kawasan hutan produksi. "Kemungkinan besar lahan pengganti untuk kawasan hutan produksi akan ditempatkan di wilayah Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Utara," jelasnya. (mg2/bay) Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar
Read More... Jalur Lintas Selatan Jawa Timur: Kabarmu Kini

Wringinputih: Siti Maemunah Hidup dengan Kaki Dirantai

.
0 komentar
Sepuluh Tahun Siti Maemunah Hidup dengan Kaki Dirantai
Semasa Muda Pernah di Pesantren, Dikenal Sebagai Qoriah

Nasib Siti Maemunah, 41, warga Dusun Kabatmantren, Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar ini cukup mengenaskan. Karena mengalami gangguan jiwa, warga terpaksa memasung kakinya sejak 10 tahun lalu. Ini terpaksa dilakukan karena dia sering mengamuk dan berlari sambil telanjang.

RUMAH yang ditempati Siti Maemunah berada di tengah perumahan warga. Sekilas, rumah permanen berukuran agak besar itu terkesan kosong dan seolah tanpa penghuni. Hampir seluruh bagian dari bangunan rumah, telah banyak yang rusak dan ambruk.

Dapur yang berada di sisi timur dari bangunan rumah, hampir separonya sudah rusak berat. Dindingnya ambrol hingga gentingnya melorot. Di bagian dapur ini, kondisinya sudah berantakan sehingga tidak terlihat sebagai bangunan rumah.

Kondisi hampir sama terlihat di bangunan rumah utama. Kayu dan bambu banyak yang melintang di ruang tamu dan ruang tengah. Di tempat ini, banyak terlihat sampah dan batu bata. Pakaian yang sudah koyak juga tampak bertebaran di sekitar lantai. "Maemunah ada di kamar belakang," ujar Nawawi, seorang warga sekitar.

Untuk menuju ke kamar di bagian belakang melalui ruang tamu dan tengah, kami harus berjalan hati-hati. Sebab, selain banyak kayu juga terlihat batu bata yang berserakan. "Siapa yang datang, mau apa kemari, sayang!" ujar Maemunah begitu melihat wartawan koran ini berdiri di depan pintu kamar belakang.

Selintas, Maemunah seperti orang yang waras. Rambutnya masih rapi dengan tubuh cukup bersih. Hanya, mulutnya terus nyerocos tanpa aturan. Kata-kata kotor sering keluar dari mulutnya. Tidak lama, ibu satu anak itu menyanyi dan berceramah. "Kalau menyanyi, suaranya bagus," kata Nawawi.

Ternyata benar, Maemunah memang pintar menyanyi. Saat wartawan koran ini mencoba menyanyikan lagu-lagu dangdut, dia langsung meneruskan sambil bergoyang. Tapi tidak lama, perempuan itu berteriak-teriak sambil mengejek ibu-ibu yang banyak menontonnya. "Mbak, bojomu tak pek'e yo... (Mbak, suamimu saya minta ya)," ujarnya.

Bukan hanya menyanyi, Maemunah ternyata juga dikenal mahir dalam membaca salawat, berzanji, dan juga tibaan. Bahkan, ibu yang pernah menikah tiga kali itu dikenal sebagai qoriah di kampungnya. "Maemunah itu pintar qoriah," jelas Titik Winarti, seorang saudara misannya.

Semasa muda, Maemunah pernah lama tinggal di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi. Selama di pesantren itu, dia banyak belajar agama dan qiroah. "Ibu dari Maemunah itu asalnya daerah Blokagung (Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari)," jelas Titik.

Saat Titik menyebut kata-kata pesantren, rupanya didengar oleh istri Nur Khoiri itu. "Jangan sebut-sebut pondok pesantren, saya tidak kenal pondok pesantren, saya tidak pernah tinggal di pondok pesantren," ujar Maemunah sambil berdiri.

Maemunah yang seperti emosi, membuat warga yang ada di sekitar kamarnya terdiam. Suasana pun menjadi hening sejenak. Tapi tidak lama, keheningan ini kembali pecah saat perempuan yang kakinya dirantai itu kembali menyanyi. Bahkan, sesekali juga membaca ayat Alquran dengan suara yang cukup merdu. "Wes ngono wae, aku ora iso ngaji (Sudah begitu saja, saya tidak bisa mengaji)," sebutnya.

Dengan gangguan jiwa yang sudah diderita sejak sepuluh tahun lalu, Maemunah biasanya dilepas. Bila pikirannya bisa tenang, perempuan ini sebenarnya juga bisa normal. Bila muncul masalah kecil, pikirannya kembali terganggu. Ketika sudah demikian, dia kerap berlarian dengan telanjang.(bay)
Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar
Read More... Wringinputih: Siti Maemunah Hidup dengan Kaki Dirantai

Minggu, 23 Mei 2010

EkoWisata Mangrove Bedul di Google Top Ten

. Minggu, 23 Mei 2010
0 komentar
Inilah Hasil Google Top Ten, ketika Penulis mencoba mencari Informasi Wisata Bedul di Search Engine dengan menggunakan kata kunci Wisata Bedul. dan Inilah hasil dari Google Search Engine tentang Ekowisata Mangrove Bedul yang berada di Taman Nasional Alas Purwo. Penulis mencoba untuk mencari tahu diposisi mana hasil pencarian tentang Wisata Bedul. Berikut ini hasilnya...

#
Wisata Mangrove Bedul Blok Solo
- [ Translate this page ]
Tidak salah jika kawasan wisata mangrove Bedul di Blok Solo, Desa Sumberasri, ... Bahkan di wisata Bedul Blok Solo terdapat burung elang laut perut putih, ...
#
Rekreasi Keluarga di Eko Wisata Bedul Hutan Mangrove
- 2 visits - May 14 - [ Translate this page ]
9 Mei 2010 ... Dengan perhitungan aji mumpung dekat dengan lokasi Eko Wisata Mangrove Bedul yang berada di Blok Solo Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo, ...
Show more results from muhamadalisaifudin.blogspot.com
#
A New Day Has Come » Blog Archive » Wisata Bedul Raya
- [ Translate this page ]
Wisata Bedul Raya. Menikmati Lebaran di Bedul Raya. Tempat wisata baru ini pernah di copas juga dari radar bwi ke lareosing.org ...
www.noped.net/banyuwangiku/wisata-bedul-raya/ - Cached - Similar
#
- Desa Wisata Mangrove – Bedul
- [ Translate this page ]
Desa Wisata Mangrove – Bedul, Apr 19, '10 11:00 PM for everyone. Slideshow. Pintu Masuk Bedul 1.jpg. Jalan Menuju Bedul 2.jpg. Jalan Menuju Bedul 3.jpg ...
lareozing.multiply.com/photos/album/18/18 - Cached
#
Zona Berita : Berani Kritis dan Inspiratif » Bedul, Wisata ...
- 3 visits - May 12 - [ Translate this page ]
24 Mar 2010 ... Untuk menuju kawasan wisata mangrove, Bedul, cukup mudah. ... Namun untuk kondisi darurat, kawasan wisata Bedul ini sudah cukup layak untuk ...
www.zonaberita.com/gaya.../bedul-wisata-mangrove-3-rasa.html/ - Cached
#
lareosing.org - Desa Wisata Mangrove – Bedul
- [ Translate this page ]
Di kawasan wisata bedul menawarkan wisata Mangrove alami. Untuk menuju ke Bedul, dari pusat Kota Banyuwangi anda bisa menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam ...
lareosing.org/content.php?160-Desa-Wisata-Mangrove-–-Bedul - Cached
#
Flickr: Wisata Jawa Timur's Photostream
- [ Translate this page ]
bedul2 by Wisata Jawa Timur. wisata bedul. Anyone can see this photo All rights reserved ... rawa bedul by Wisata Jawa Timur. rawa bedul/segara anakan ...
www.flickr.com/photos/45801851@N05/ - Cached - Similar
#
Cyber TOKOH - Hutan Bakau Blok Bedul Objek Wisata Baru di Banyuwangi
- [ Translate this page ]
1 Mar 2010 ... Sebagai imbalan, pihak TNAP memberikan lahan seluas 4 hektare untuk diolah menjadi kawasan wisata. “Jadilah wisata Blok Bedul yang dikelola ...
www.cybertokoh.com/index.php?option=com_content... - Cached
#
Blok Bedul - Learning
- [ Translate this page ]
Menurut kepada Desa Sumberasri, bapak Drs. Suyatno, Ide awal pengembangan Blok Bedul sebagai wahana Wisata Alam Laut dan Hutan muncul pada awal tahun 2003. ...
search.forkus.com/l/blok-bedul.htm - Cached
#
Menikmati Sunset di Rawa Bedul | warta-indonesia.com | cepat ...
- [ Translate this page ]
8 Mei 2010 ... Setelah sampai di dermaga bedul, maka wisatawan bisa menginap, pengelola wisata bedul menyediakan Home Stay di rumah penduduk sekitar hutan ...
warta-indonesia.com/travel/208-menikmati-sunset-di-rawa-bedul - Cached

Inilah hasil Iseng Iseng Berhadiah Nona Manis Jangan Marah. Ketika Penulis sedang mencoba2 mengetes Hasil Postingan tentang Eko Wisata Mangrove Bedul yang sering Penulis Posting, ini karena kecintaan Penulis Pada Pelestarian Alam dan Lingkungan. Dan Penulis juga sering "memprovokasi" Teman, Relasi, Konco - Konci yang penulis kenal untuk datang dan menikmati keindahan Wisata Bedul yang ada di Blok Bedul Sumberasri Purwoharjo. Disamping lewat Blog yang Ndeso ini Penulis juga promosi Blok Wisata Bedul lewat Mouth to Mouth. Semoga Wisata Bedul tambah lestari dan rame pengunjung, tapi Ojo Agawe Reget lan Koproh. "Pesan Sponsor"...

Read More... EkoWisata Mangrove Bedul di Google Top Ten

Kamis, 20 Mei 2010

Foto Foto SMKN Wongsorejo di Wisata Bedul

. Kamis, 20 Mei 2010
7 komentar
Foto Foto SMKN Wongsorejo di Wisata Mangrove Bedul

Berikut ini kami persembahkan aksi para Bapak Ibu Guru SMK Negeri Wongsorejo yang lagi Refreshing dan Jelajah Wahana Wisata Mangrove Bedul setelah mengantar 'Manten' Baru, Bapak Drs. Achmad Chusairi sebagai nahkoda baru di SMK Negeri Darul Ulum Muncar di hari Rabu, 19 Mei 2010. Rombongan yang dipimpin oleh Bapak Drs. Achmad Chusairi ini berjumlah sekitar 50 orang yang dipandu oleh teman teman dari SMKN Darul Ulum Muncar, Bapak SUbawat, Bapak Helmi, Bapak Tamim, Mas Miftah, Mas Alfan, dan Penulis, bersama Pahlawan Kecil Wildan tentunya.

Foto SMK Negeri Wongsorejo di Ekowisata Mangrove Bedul 1
Kepala Sekolah Baru SMKNDU berkunjung di Taman Wisata Bedul Alas Purwo
Bapak Achmad Chusairi beserta rombongan dari SMK Negeri Wongsorejo berada di Dermaga Masuk Wisata Bedul menuju ke Pos penjualan Tiket Masuk Wisata Bedul. Mereka terlihat begitu antusias dan dengan wajah penuh dengan rasa penasaran seperti apa sih Wisata Bedul. Ya ini Wisata Bedul...

Foto SMK Negeri Wongsorejo di Ekowisata Mangrove Bedul 2
Bapak Helmi, Supir plus Guide sedang mengecek uang yang ada didompet apakah cukup untuk membayar tiket masuk ke Wisata Bedul. Kalo nggak cukup, Penulis siap nambahi tapi jangan banyak-banyak. Sedang yang ada dipintu Tike Masuk Wisata Bedul, bapak
Subawat yang berlagak seperti Petugas Tike Masuk. Pak... Kayaknya Bapak Pantes jadi Tukang Tiket, Alih Profesi aja Pak...

Foto SMK Negeri Wongsorejo di Ekowisata Mangrove Bedul 3
Rombongan dari SMKN Wongsorejo akhirnya menaiki Perahu Gondang Gandung yang dinahkodai oleh Bapak Pangat, Senior Navigator di Wisata Bedul menuju ke Dermaga Pos Bedul. Lihat... Ibu Guru SMKN Wongsorejo yang duduk dikursi paling belakang kanan, tampak raut mukanya ragu2 dan takut untuk menaiki dan menyeberang ke Pos Bedul. Jangan khawatir bu... Perahu Gondang Gandungnya sudah berSertifikat ISO. (Iso Ora Iso sing penting nyeberang).

Foto SMK Negeri Wongsorejo di Ekowisata Mangrove Bedul 4
Penulis, berkaus putih Untag bersama sang Pahlawan Kecil Wildan. Wah kalau yang satu ini, kemanapun penulis pergi so pasti meng'ngintili', apalagi kalau mau jalan jalan, pasti ikut. Wildan, sang Pahlawan Kecil yang lagi belajar berpetualang bersama Abi. Semoga ketika besar menjadi Petualang Sejati yang haus akan Ilmu yang berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara. Hidup Ilmu, Hidup Indonesia, Hidup...

Foto SMK Negeri Wongsorejo di Ekowisata Mangrove Bedul 5
Bapak Kita, Drs. Achmad Chusairi (berbaju batik biru) didampingi oleh putri tercinta dan rombongan dari SMKN Wongsorejo sedang asyik dan antusias mendengarkan penjelasan dari Penulis tentang segala hal yang berhubungan dengan Wisata Bedul,
Mereka nampaknya ingin tahu lebih detail tentang Wisata Bedul.Kalau ingin tahu tentang Wisata Bedul kesini lagi ya.. atau buka aja weblog penulis disini.

Foto SMK Negeri Wongsorejo di Ekowisata Mangrove Bedul 6
Bapak Drs. Achmad Chusairi bersama rombongan SMKN Wongsorejo berjalan menuju ke Pantai Kuta untuk melihat keindahan ombak laut Pantai Selatan yang konon sangat tersohor akan keangkerannya. Dengan penuh semangat 45 mereka berjalan kaki sejauh 500 meter dari Pos Bedul. Tetap semangat...

Foto SMK Negeri Wongsorejo di Ekowisata Mangrove Bedul 7
Alhamdulillah Rombongan Keluarga Besar SMKN Wongsorejo akhirnya sampai juga ke Wisata Pantai Kuta Laut Selatan. Mereka berpose bersama di pinggir Pantai Selatan. Ini lho bukti bahwa kami sampai di Laut Selatan, celetuk salah satu rombongan SMKN
Wongsorejo. Iya bu...

Foto SMK Negeri Wongsorejo di Ekowisata Mangrove Bedul 8
Inilah bukti keakraban yang terjalin sesaat setelah Sertijab Kepala Sekolah SMK Negeri Darul Ulum Muncar dengan SMK Negeri Wongsorejo. Mereka lagi berpose di Pantai Kuta Laut Selatan. Wah buat yang masih IJO LUMUT (Ikatan Jomblo Lucu dan Imut) bisa daftar nich. Yuuuk...

Foto Foto Wisata Mangrove Bedul oleh Muhamad Ali Saifudin
Lihat juga di http://fotoalisaifudin.blogspot.com
Read More... Foto Foto SMKN Wongsorejo di Wisata Bedul

Rabu, 19 Mei 2010

SMKN Wongsorejo Goes to Wisata Mangrove Bedul

. Rabu, 19 Mei 2010
0 komentar
SMKN Wongsorejo Rekreasi ke Wisata Mangrove Bedul

Purwoharjo - Wah kalau berbicara tentang Eko Wisata Bedul Mangrove yang berada di
Kepala SMKNDU Berada di Mangrove Bedul
Taman Nasional Alas Purwo so pasti tidak ada habisnya. Hari ini Rabu, 19 Mei 2010 Penulis ada agenda mengikuti serah terima jabatan Kepala Sekolah Baru SMK Negeri Darul Ulum Muncar (SMKNDU Muncar) dari bapak Heri Nurhadi, SE, MM kepada Kepala Sekolah yang baru Bapak Drs. Achmad Chusairi. Bapak Heri Nurhadi, SE, MM ditugaskan menjadi nahkoda baru di SMK Negeri Ihya Ulumuddin Padang Singojuruh sedangkan bapak Drs. Achmad Chusairi sebelumnya bertugas di SMK Negeri Wongsorejo. Apa hubungan Wisata Mangrove Bedul dengan Serah Terima Jabatan Kepala Sekolah SMK Negeri Darul Ulum Muncar? Begini ceritanya...

Ketika selesai acara Serah Terima Jabatan Kepala Sekolah SMK Negeri Darul Ulum Muncar dari yang lama bapak Heri Nurhadi, SE, MM kepada Bapak Drs. Achmad Chusairi, Rekan Rekan Guru dan Staf SMK Negeri Wongsorejo yang jumlahnya sekitar 50 orang sedang kongkow-kongkow setelah menikmati makan siang ala kadarnya yang disediakan oleh Panitia Serah Terima Jabatan. Mereka lagi bisik-bisik sesama teman,"Enaknya setelah Acara Sertijab ini jalan-jalan kemana ya? Mumpung udah di Muncar.

Penulis ketika itu sedang melintas langsung slonong boy menjawab dengan bahasa yang provokatif,"ke Wisata Mangrove Bedul saja, disana tempatnya sip banget untuk refreshing". Selang beberapa menit setelah Penulis sholat Dhuhur di Kantor SMKNDU Muncar, ada SMK Masuk yang isinya Penulis dimohon untuk menjadi "Guide alias Pemandu" teman-teman dari SMKN Wongsorejo. "Waduh ini namanya usul mikul". Akhirnya Penulis harus siap siap menjadi "Guide dadakan".

Sekitar pukul 13:30 Penulis bersama Guide Guide tambahan (ada bapak Helmi, Sopir Pribadi SMKNDU, Bapak Subawat, Imron Rosyadi, Bapak Tamim, Mas Alfan dan Mas Miftahul) beserta rombongan dari SMKN Wongsorejo meluncur ke Obyek Wisata Mangrove
Bedul dengan mengendarai kendaraan roda empat sejumlah 6 mobil. Tiba sekitar pukul 14:15, Rombongan dari SMKN Wongsorejo langsung menuju ke "TKP".

Setiba di Tempat Parkir Kendaraan Wisata Bedul, beberapa guru dan keluarga ada yang langsung membasuh muka dan minum Air Sakti, Ajaib, Aneh, yang jelas Air Suci dan Mensucikan, ada yang sudah tidak kuat menahan "nafsu" lapar langsung ke warung yang ada di Kanan dan Kiri Wisata Mangrove Bedul. Beberapa saat kemudian, Rombongan dari SMKN Wongsorejo kita "giring" ke Dermaga Wisata mangrove Bedul yang berjarak kurang lebih 200 meter dari tempat Parkir Wisata Mangrove Bedul.

Penulis bersama Pak Helmi dan Pak Bawat mendahului rombongan dari SMKN Wongsorejo untuk membeli Tiket Masuk Wisata Mangrove Bedul yang perorang seharga Rp.7000,00 (Ach... Nggak Mahal kok). Pak Bawat, yang berlagak seperti Guide Anyaran menjelaskan tentang syarat dan ketentuan yang berlaku di Wisata Mangrove Bedul berkenaan dengan penggunaan Kartu Hijau (untuk berangkat) dan kartu Merah (untuk kembali ke 'habitat'). Sedangkan Bapak Helmi berlagak kayak Bos OKB yang sedang mengeluarkan uang untuk membayar biaya Tiket Masuk Wisata Mangrove Bedul.

Akhirnya semua beres berkat bantuan beliau berdua, Rombongan dari SMKN Wongsorejo langsung naik ke Perahu Gondang Gandung yang sudah 'stand by' menunggu para Pengunjung. Ketika Perahu Gondang Gandung akan berjalan menyeberang Segoro Anakan, Penulis melihat ada salah satu Guru dari SMKN Wongsorejo yang raut wajahnya sedang 'ketakutan' naik Perahu Gondang Gandung. Mungkin beliau takut kalau tenggelam kali ya.. atau memang pengalaman pertama dan terakhir. semoga tidak. Rombongan SMKN Wongsorejo akhirnya tiba dengan selamat di Dermaga Selatan Pos Bedul yang kemudian disambut oleh "Penghuni" Pos Bedul, bapak Untung dan bapak Marni.

Setelah istirahat sejenak, Penulis masih memprovokasi teman teman romongan dari SMKN Wongsorejo untuk melihat lihat 'Pantai Kuta'yang berjarak 500 meter dari Pos Bedul. Mereka akhirnya mengikuti saran Penulis untuk berjalan kaki menuju ke 'Pantai Kuta'. Salah satu rombongan dari SMKN Wongsorejo ada yang bertanya ke Penulis," Pak disini apa nggak ada mobil sewaan untuk keliling Taman Nasional Alas Purwo.". Wah yang bisa jawab mungkin Pak Untung dan Pak Marni yang 'mbau rekso' Pos Bedul ini, pikir penulis.

Waktu terasa begitu singkat ketika jam menunjukkan pukul 15:30 WIB, Penulis, para guide dari SMKN Darul Ulum Muncar dan rombongan SMKN Wongsorejo kembali ke dermaga Pos Bedul untuk menuju ke tempat parkir Wisata Mangrove Bedul. "Wah ternyata Wisata Mangrove Bedul itu mengasyikkan ya, berbisik ke guru guru yang lain". "Iya yang penting kesini lagi bersama bersama keluarga, kerabat dan relasi" sela Penulis yang berlagak seperti gaya Marketing Manajer Baru Ekowisata Mangrove Bedul.

Penulis akhirnya merasa lega dan puas, dari raut wajah para rombongan dari SMKN Wongsorejo bisa dilihat betapa puasnya mereka menikmati Ekowisata Mangrove Bedul yang begitu eksotik dan menakjubkan dari segala sisi. Selamat jalan dan tiba dirumah dengan membawa cerita tentang Wisata Mangrove Bedul untuk masyarakat Wongsorejo. Bravo SMKN Wongsorejo, Bravo juga buat SMKN Darul Ulum Muncar. Foto Foto Wisata Mangrove Bedul SMKN Wongsorejo klik disini.

Foto Photo Wisata Bedul by http://fotoalisaifudin.blogspot.com
Artikel Wisata Mangrove Bedul ditulis oleh http://muhamadalisaifudin.blogspot.com
Read More... SMKN Wongsorejo Goes to Wisata Mangrove Bedul

Selasa, 18 Mei 2010

Kemendiknas Kejar Target Sertifikasi Guru pada 2016

. Selasa, 18 Mei 2010
0 komentar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menargetkan akan mengejar guru bersertifikasi pada 2016. Berdasarkan data Kemendiknas, kebanyakan dari guru yang belum bersertifikasi adalah guru sekolah dasar (SD).

"Ada total 2,5 juta guru SD. Kami berharap di tahun 2016 selesai semua," ujar Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Fasli Jalal, di Kantor Kemendiknas, Senin (17/5).

Fasli menjelaskan, target kejar guru bersertifikasi tersebut akan dicapai dengan pemberian beasiswa. Beasiswa khusus diberikan langsung dari Kemendiknas yakni untuk 200 ribu guru per tahunnya.Dengan bantuan beasiswa dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, maka tiap tahunnya 400 ribu guru mendapatkan beasiswa untuk mendapat gelar sarjana.

Saat ini ada sekitar 2,6 juta guru yang berada di bawah naungan Kemendiknas. Dari angka tersebut, kata Fasli, ada sekitar 800-900 ribu guru yang belum menggenggam ijazah S1. Bagian terbesar adalah guru SD. Padahal, sesuai Undang-Undang (UU) No 14/2005 tentang Guru dan Dosen, disebutkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1/D-IV) dan memiliki sertifikat pendidik melalui pendidikan profesi guru (PPG).

Oleh karena itu, kata Fasli, mereka harus dijemput dengan berbagai cara agar tidak perlu keluar dari daerahnya, tetapi para guru itu akan tetap bisa mendapatkan hak pendidikan yang dibiayai oleh pemerintah. "Jika mereka telah menyelesaikan S1, mereka juga diperkenankan untuk masuk uji sertifikasi. Jika lulus sertifikasi, maka kesejahteraannya secara otomatis akan kami tingkatkan satu kali lipat,'' paparnya.

Beasiswa untuk meningkatkan potensi akademik itu tidak hanya diberikan oleh pemerintah saja, melainkan juga dari pihak swasta yang peduli dengan pendidikan. Bahkan, jika guru tersebut mau mengajar di tempat terpencil, maka selain tunjangan profesi bagi yang telah bersertifikat akan ditambah dengan gaji dan tunjangan khusus.

Berdasarkan data Kemendiknas, saat ini ada sekitar 2.607.311 guru yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 535.601 (20,54 persen) guru merupakan tamatan SMA. Kemudian, 49.763 (1,90 persen) lulusan D-I, 790.030 (30,30 persen) tamatan D-II,dan 121.327 (4,65%) lulusan D-III. Untuk guru lulusan sarjana (S-1) tercatat sebanyak 1.092.912 (41,91 persen), tamatan magister (S-2) 17.619 (0,67 persen), dan lulusan doktor (S-3) sebanyak 59 orang.

Dari angka itu, sebanyak 195.387 guru di seluruh Indonesia, mulai dari SD, SMP hingga SMA/sederajat, sudah memasuki masa pensiun sepanjang 2009 sampai 2014.
Red: Endro Yuwanto
Rep: Anissa Mutia
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/05/17/115962-kemendiknas-kejar-target-sertifikasi-guru-pada-2016
Read More... Kemendiknas Kejar Target Sertifikasi Guru pada 2016

Sabtu, 15 Mei 2010

Lowongan Kerja dan Diklat Buat Alumni SMK

. Sabtu, 15 Mei 2010
0 komentar
Diklat Perhotelan, Restoran dan Tour Travel Gratis

Bagi Alumni SMKNDU (SMK Negeri Darul Ulum Muncar) yang ingin setelah lulus langsung kerja. Ada Kesempatan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Perhotelan, Restoran, Tour dan Travel. Gratis selama 1 Bulan di Banyuwangi. Setelah Diklat, Peserta akan direkrut menjadi Karyawan di Perhotelan, Restoran dan Tour Travel di Banyuwangi dan Malang. Syarat bagi yang akan mengikuti Diklat:


  1. Lulusan SMK/SMA/MA
  2. Fotokopi Ijasah/ SKHUN
  3. Surat Keterangan Tidak Mampu dari Desa
  4. Itu Aza
Apabila dari Alumni SMK Negeri Darul Ulum Muncar (SMKNDU Muncar) tidak ada yang mendaftar maka Peluang Emas ini akan kami berikan kepada siapa saja lulusan SMK/SMA/MA yang berminat mengikuti Diklat di Muncar. Segera Daftarkan diri Anda sebelum tanggal 27 Mei 2010. Jumlah peserta terbatas.
 
Info Lebih Lanjut Segera Hubungan Humas SMK Negeri Darul Ulum Muncar Bapak Muhamad Ali Saifudin HP 0812 4947 304.
Read More... Lowongan Kerja dan Diklat Buat Alumni SMK

Rabu, 12 Mei 2010

Foto Objek Wisata Bedul Tempo Dulu dan Kini

. Rabu, 12 Mei 2010
1 komentar
Inilah Foto Foto Objek Wisata Bedul hasil Jepretan Kamerawan Amatiran
Wong Ndeso Mbrasan

Foto Foto Wisata Bedul dibawah ini Penulis ambil sewaktu masuk pertama di Objek Ekowisata Bedul di tahun 2008. Dan Foto Foto terbaru Ekowisata Bedul yang Penulis ambil pada 9 Mei 2010. Kepada para Pengunjung blog kami, silakan kasih komentar, saran serta kritik untuk Wisata Bedul ini.


Foto Hutan Marengan, Jalur Masuk ke Objek Wisata Bedul dari Arah Dusun Blok Solo Sumberasri yang masih alami. Para Penduduk Desa Sumberasri sedang melintasi jalan Hutang Marengan, sepulang dari mencari kerang di Sunglon Segoro Anakan.


Foto Alas Hutan Marengan kini, Foto Jalur masuk ke Wisata Bedul yang sudah dihotmix oleh Pemerintah Banyuwangi sampai menuju ke tempat parkir di Wisata Bedul.


Foto Dermaga Bedul Segoro Anakan yang masih alami, ketika Penulis berkunjung masih kelihatan "wingit dan auro segoro kidul yang membuat bulu kudu merinding". Apa mungkin karena ada pendamping disamping Penulis kaleee...


Bandingkan Foto Dermaga Bedul Segoro Anakan yang ada sekarang. "Wah berbanding 180 derajat, lebih modern dan sip buanget. Dulu kalau mau menyeberang ke Pos Bedul penulis harus sabar menunggu Air Laut Segoro Anakan surut, sebab kalau Air Laut lagi pasang jalan ini tidak bisa dilewati, kalau sekarang harus sabar menunggu karena antri di Pos Tiket Bedul.


Foto Perahu Gondang Gandung yang masih sangat tradisional yang kami sewa untuk Keliling Segoro Anakan yang panjangnya 18 Km dari ujung timur Ngagelan sampai Pantai Cungur di dekat Plawangan Grajagan.


Foto Perahu Gondang Gandung yang sudah dimodifikasi sehingga lebih nyaman dan aman untuk menyeberang ke Pos Bedul.

Foto - Foto Ekowisata Bedul by http://fotoalisaifudin.blogspot.com
Artikel Ekowisata Bedul by http://muhamadalisaifudin.blogspot.com
Read More... Foto Objek Wisata Bedul Tempo Dulu dan Kini

Selasa, 11 Mei 2010

Fakta tentang Pria terhadap Pasangannya

. Selasa, 11 Mei 2010
5 komentar
Pria memang susah untuk dibuat bahagia. Masalah masalah yang timbul pada Pria:
  1. Jika kamu memperlakukan Pria dengan baik, Pria pikir kamu jatuh cinta kepadanya. Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.
  2. Jika kamu berpakaian bagus, Pria pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya. Jika tidak, Pria bilang kamu kampungan.
  3. Jika kamu berdebat dengan Pria, Pria bilang kamu keras kepala.
  4. Jika kamu tetap diam, Pria bilang kamu nggak punya otak.
  5. Jika kamu lebih pintar daripada Pria, Pria akan kehilangan muka.
  6. Jika Pria yang lebih pintar, Pria bilang hebat

Artikel Fakta Tentang Pria by http://muhamadalisaifudin.blogspot.com
Read More... Fakta tentang Pria terhadap Pasangannya

Heboh, Wisata Bedul Muncul Air Suci dan Ajaib

.
3 komentar
Fenomena Alam, Air Suci dan Ajaib di Wisata Bedul

Ekowisata Mangrove Bedul dibuka untuk umum secara besar-besaran pada awal tahun 2010, Pemerintah Desa Sumberasri Purwoharjo yang bekerja sama dengan pihak Perhutani Banyuwangi dan Balai Taman Nasional Alas Purwo sedang dan telah mempersiapkan segala sarana dan prasarana baik sarana utama dan pendukung demi mendukung suksesnya Ekowisata Mangrove Bedul. Diantaranya tempat parkir kendaraan roda dua dan empat, Kamar Mandi dan Kamar Kecil, Sarana Ibadah Musholla, Tempat Peristirahatan bagi Pengunjung yang datang, Tempat bagi para Pedagang yang menjajakan dagangannya serta sarana dan prasaran lain.

Ketika Pengelola Ekowisata Mangrove Bedul sedang membuat sarana air bersih untuk mencukupi kebutuhan di Ekowisata Mangrove Bedul dengan membuat sumur bor di utara tempat parkir Ekowisata Mangrove Bedul tiba tiba sumur bor yang sedang dibor sedalam sekian meter (penulis tidak tahu tepatnya) mengeluarkan airnya secara otomatis ke atas dengan arus yang sangat deras. Padahal kalau dilihat dari kedalaman sumur yang normal, sumur bor tersebut seharusnya belum dapat mengeluarkan airnya secara otomatis. Akhirnya proses pembuatan sumur bor di Utara Parkir Bedul dihentikan.

Tatkala Penulis berkunjung ke Wisata Bedul, Sumur Bor Air Suci dan Ajaib ini tidak ada mati dan sepinya, selalu ramai. Sampai-sampai ketika Penulis akan mengambil air wudlu untuk solah Dhuhur di Sumur Bor Air Suci dan Ajaib (karena tempat wudlu belum ada), harus menunggu para ibu - ibu yang lagi mandi di Air Suci dan Ajaib tersebut. Menurut beberapa sumber mengatakan bahwa Air Sumber yang mengalir dari sumur bor di Wisata Bedul tersebut dapat mengobati berbagai macam penyakit.

Berita adanya Air Suci dan Ajaib yang ada di Ekowisata Mangrove Bedul akhirnya menyebar dari mulut ke mulut. Pengunjung yang datang ke Wisata Bedul tidak ketinggalan untuk sekedar membasahi diri dengan Air Suci dan Ajaib yang ada di Wisata Bedul atau bahkan ada yang mandi. Untuk kebenaran berita itu semua kembali kepada masing masing orang, penulis hanya sekedar melihat fenomena dan kenyataan yang ada. Masalah sembuh dan belum sembuh semua berpulang kepada yang Allah SWT.

Foto-Foto Wisata Bedul by http://fotoalisaifudin.blogspot.com
Artikel Wisata Bedul by http://muhamadalisaifudin.blogspot.com
Read More... Heboh, Wisata Bedul Muncul Air Suci dan Ajaib

Empat Paket Wisata di Ekowisata Mangrove Bedul

.
0 komentar
Empat Paket Wisata Bedul di Alas Purwo: 
Hutan Marengan, Hutan Mangrove, Burung Migrant Australia dan Pendidikan Lingkungan Hidup

Purwoharjo - Berwisata tidak hanya menikmati indahnya pemandangan tetapi berWisata
bisa juga menjadi bagian dari Pendidikan Lingkungan Hidup. Itulah kira kira yang dikembangkan oleh Pengelola EkoWisata Mangrove Bedul. Sebab Ekowisata Mangrove Bedul yang berada di Wilayah Sub Seksi Pos Bedul ini merupakan Wisata yang terintengrasi (baca;terpadu) dengan harapan ke depan Wisata Alam Laut dan Hutan Mangrove Bedul bisa menjadi Pintu Masuk Utama ke Taman Nasional Alas Purwo. Baik melalui Darat maupun lewat Laut dengan potensi Wisata yang ditawarkan ada 4 Paket Wisata, 1. Rekreasi ke Hutan Marengan, 2. Keliling Hutan Mangrove sampai ke Penangkaran Penyu di Ngagelan, 3. Melihat Burung Migrant yang berasal dari Australia, dan 4. Pendidikan Lingkungan Hidup.

Paket Pertama Rekreasi ke Hutan Marengan.
Sebelum masuk Kawasan Wisata Mangrove Bedul para Pengunjung sudah disuguhi dengan keindahan dan kesejukan Hutan Marengan yang kanan dan kiri jalan masuk Wisata Bedul ditumbuhi Pohon Jati serta tanaman perdu yang dikelola oleh masyarakat desa Sumberasri. Para Pengunjung juga bisa melihat jalan bekas rel kereta api yang pada jaman Belanda menjadi Jalur penghubung Kutorejo dan Grajagan yang membujur dari Timur ke Barat. Pengunjung Wisata Bedul juga bisa sesekali mampir di beberapa Gubuk di Hutan Marengan untuk istirahat dan makan bersama keluarga, dimana Gubuk yang dibangun oleh para petani penggarap di Hutan Marengan merupakan tempat bagi mereka untuk beristirahat kala capek bekerja seharian di Hutan Marengan. Para Pengunjung juga bisa berFoto-Foto bersama keluarga dengan latar Hutan Marengan yang hijau dan asri.

Paket Kedua Keliling Hutan Mangrove Bedul. Para Pengunjung Wisata Bedul yang berdompet tebal dapat menyewa Perahu Gondang Gandung untuk berkeliling di Segoro Anakan dengan harga Rp.150.000,00 s/d Rp.300.000,00 perpaket dengan penumpang 15 orang tergantung hasil negonya.Kalau Penulis dulu waktu keliling cuma Rp.50.000,00 karena Wisata Mangrove Bedul belum bersifat komersil, masih asli dan alami belum ada dermaga seperti sekarang ini. Para Pengunjung dapat berkeliling dari ujung Timur Segoro Anakan sampai ujung Barat di Cungur, dekat Grajagan yang panjangnya 18 KM. Pengunjung dapat menikmati Pohon Mangrove (baca Jawa: Pohon Tanjang atau Prepat) yang ada di sisi kiri dan kanan Segoro Anakan yang memiliki Ketebalan Mangrove 350 Meter lebih kearah dalam. Pengunjung sesekali dapat melihat atraksi
beberapa ikan yang melompat lompat di depan Perahu Gondang Gandung yang Pengunjung naiki. Pengunjung juga dapat melihat para Pencari Kerang di Segoro Anakan yang sedang menyelam untuk mencari Kerang.

Paket Ketiga Melihat Burung Migran dari Australia. Para Pengunjung yang berkeliling Hutan Mangrove lewat Laut Segoro Anakan kalau lagi dapat melihat ratusan bahkan ribuan Burung Migran dari Australia yang mendarat di beberapa tempat di Hutang Mangrove Bedul Segoro Anakan, terutama di sebelah barat dermaga Wisata Bedul, kurang lebih 700 meter ke arah barat di Pulau Kecil di tengah Segoro Anakan. Burung - Burung Migran dari Australia ini suka berkumpul ngerumpi sambil mencari makanannya ketika air laut surut, di Pulau Kecil yang muncul di Segoro Anakan. Pengunjung dapat mendekat ke Burung - Burung Migran itu untuk mengabadikan moment yang tidak semua orang beruntung untuk mengambil gambar Burung Migran dari Australia. Penulis ketika itu sangat beruntung dapat mengabadikan kehadiran Burung-Burung Migran Australia yang berlabuh di Pulau Kecil Segoro Anakan dekat Cungur Grajagan. Burung Migran Australia berlabuh ketika air Laut sedang surut.

Paket Keempat Pendidikan Lingkungan Hidup.
Pengunjung Wisata Bedul tidak hanya disuguhi Wisata Hutan Marengan, Keliling Hutan Mangrove Bedul dengan Perahu Gondang Gandung, dan Melihat Burung Migran Australia tetapi Pengunjung juga disuguhi dengan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup. Pengunjung Wisata Bedul dari kalangan umum dan Pelajar yang datang dapat juga melakukan Penelitian terhadap Mangrove yang memiliki berbagai jenis, Habitat Wisata Bedul dan Segoro Anakan, baik Flora dan Fauna yang ada di Kawasan Wisata Bedul. Pengunjung juga dapat mengeksplorasi berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Hutan Taman Nasional yang ada di sebelah Pos Bedul.(by Muhamad Ali Saifudin)

Foto-Foto Wisata Bedul by http://fotoalisaifudin.blogspot.com
Artikel Wisata Bedul by http://muhamadalisaifudin.blogspot.com
Read More... Empat Paket Wisata di Ekowisata Mangrove Bedul

Petualangan di Taman Nasional Alas Purwo

.
1 komentar
Fenomena Taman Nasional Alas Purwo: Rowo Bendo, Sadengan, Pancur, Goa Istana, Plengkung dan GLand, Trianggulasri, Ngagelan, Wisata Bedul, Cungur, Alas Purwo

Buat para Wisatawan, Pelancong, Penjelajah, Petualang yang pingin menikmati dan mensyukuri keindahana yang Pencipta berikan bisa jelajah menikmati kebesaran sang pencipta, Tapi buat para Wisatawan, Pelancong, Penjelajah, Petualang rasanya belum afdhol kalo belum ke Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi Jawa Timur.

Taman Nasional yang hutannya masih Ashli (pake Shod), di sana banyak hal yang bisa di nikmati mulai Wisata Plengkung (para surfers kelas dunia datang Mei - Agustus puncaknya), Goa yang banyak sekali, Sadengan (Feeding ground banteng dan rusa serta merak) Trianggulasri (ombak besar serta guest house), Ngagelan (penangkaran penyu serta penyu yang bertelur dimalam hari), Cungur (pulau kecil di tengah laut dekat dengan plawangan Grajagan), Wisata Bedul (wisata segitiga emas, Selat, Hutan mangrove dan pantai), Segoro Anakan (laut kecil kanan kiri ditumbuhi mangrove dg ketebalan 350 me dan panjang 18 KM), dan banyak lagi yang bisa dinikmati.

Jangan kalah dong sama mahasiswa IFSA (International Forestry Students Association) yang datang dari seluruh dunia untuk konservasi di Alas Purwo. Penulis bantu dech untuk datang ke sana. untuk lebih jelas silakan lihat di http://muhamadalisaifudin.blogspot.com. Kami tunggu dan bantu so pasti kedatangannya ya.... CU
Read More... Petualangan di Taman Nasional Alas Purwo

Senin, 10 Mei 2010

Ekowisata Bedul di Alas Purwo Indah Nian

. Senin, 10 Mei 2010
0 komentar
Menikmati Indahnya segitiga emas Ekowisata Mangrove Bedul:
Selat Bedul, Hutan Bedul dan Pantai Bedul Segoro Anakan

Setelah sholat Dhuhur di Musholla Wisata Bedul, Penulis dan Rombongnya dari Keluarga Besar SMK Negeri Darul Ulum Muncar menuju ke arah dermaga yang berada di sebelah Barat Daya dari tempat Parkir Wisata Bedul. Dermaga Wisata Bedul baru dibangun di akhir tahun 2009 untuk memudahkan para Wisatawan Wisata Bedul yang akan menyebarangi Segoro Anakan ke arah Pos Bedul. Penulis dan Rombongan dari SMK Negeri Darul Ulum Muncar yang berjumlah 60 orang berhenti sebentar di jalan menuju Dermaga Wisata Bedul Segoro Anakan untuk mengabadikan moment dengan ber Foto-Foto bersama keluarga.

Penulis dan rombongan dari SMKN Darul Ulum Muncar harus sabar untuk antri di loket
masuk Wisata Bedul karena saking banyaknya Pengunjung/ Wisatawan yang ingin berlibur di Wisata Bedul. Tibalah giliran Penulis untuk mendapatkan tiket masuk ke Wisata bedul di Pos Tiket Wisata Bedul seharga Rp.7.000,00 (tujuhribu rupiah) perorang dengan rincian Rp.4.000,00 untuk Tiket PP menyeberangi Wisata Bedul Segoro Anakan, yang Rp.3.000 Tiket resmi dari Balai Taman Nasional Alas Purwo di Wisata Bedul Segoro Anakan.
Ketika Penulis mendapat giliran membeli tiket di Pos Dermaga Wisata Bedul, Penulis bertemu dengan sahabat lama, Bapak Hos (smoga ejaannya benar), sesepuh Blok Bedul yang bertahun-tahun menempati dan yang "mbau rekso" Blok Bedul sebelum Wisata Bedul seramai sekarang. Kala itu penulis lagi menjadi "Guide" para mahasiswa Untag Banyuwangi yang akan mengadakan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Blok Bedul pada tahun 2008, yang kebetulan salah satu mahasiswa yang KKL Untag adalah sang "mantan pacar".

Setelah itu Penulis dan rombongan dari Keluarga Besar SMK Negeri Darul Ulum Muncar
masing masing mendapat 2 kartu berwarna hijau untuk tiket masuk ke Perahu Gondang Gandung untuk menyebarang ke Pos Bedul, serta kartu yang berwarna merah untuk tiket pulang menyeberang ke Dermaga Wisata Bedul. Ketika Perahu Gondang Gandung sudah penuh dengan penumpang yang duduk di kursi masing-masing Perahu Gondang Gandung baru berangkat ke Pos Bedul. Penulis tidak duduk di kursi yang disediakan, tetapi Penulis lebih senang klesetan (baca:lesehan) di paling depan bersama sang pahlawan kecil Wildan dengan membawa kamera digital untuk mengambil gambar Wisata Bedul dan Segoro Anakan serta Mangrove yang tebal di kanan kiri perahu Gondang Gandung dengan antusias.

Sesampai di dermaga selatan (Pos Bedul) rombongan Keluarga Besar SMKN Darul Ulum Muncar menyebar ke berbagai arah, ada yang ke Pantai Kuta (sebut Pak. Untung, Kepala Sub Seksi Pos Bedul) yang berjarak 1 Km ke arah selatan menuju ke Samudra Indonesia. Beberapa Guru dan Keluarganya ada yang hanya duduk duduk santai sambil menikmati pemandangan Mangrove, Air Laut serta Hutan yang masih alami, serta melihat lalu lalang para Wisatawan/ Pengunjung.

Foto Foto Ekowisata Bedul by http://fotoalisaifudin.blogspot.com
Artikel Ekowisata Bedul by http://muhamadalisaifudin.blogspot.com
Read More... Ekowisata Bedul di Alas Purwo Indah Nian

Rekreasi Keluarga di Eko Wisata Bedul Hutan Mangrove

.
0 komentar
Refreshing di Eko Wisata Bedul: Hutan Mangrove Terluas di Pulau Jawa

Purwoharjo - Hari ini Minggu 9 Mei 2010 cuaca Banyuwangi Selatan nampaknya kurang bersahabat bagi yang akan melakukan aktivitas maupun yang akan melakukan perjalanan atau berWisata, karena sudah 2 hari berturut-turut Banyuwangi Selatan diguyur hujan lebat dan gerimis. Padahal pagi ini ada acara Forum Silaturrahmi Keluarga Besar SMK Negeri Darul Ulum di rumah bapak Suryono yang berada di dusun Curahjati Desa Grajagan Kecamatan Purwoharjo. Acara tersebut berlangsung sampai pukul 11.30 WIB.

Setelah acara selesai Penulis mem"provokasi" teman-teman Guru, Staf Tata Usaha serta Keluarga mereka untuk Refreshing, Jalan-Jalan, Petualang, Wisata, Pariwisata atau apalah namanya, yang penting untuk menghilangkan kepenatan kerja selama satu minggu. Dengan perhitungan aji mumpung dekat dengan lokasi Eko Wisata Mangrove Bedul yang berada di Blok Solo Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo, Apalagi saat ini Eko Wisata Bedul Hutan Mangrove sedang ramai dikunjungi para Wisatawan Banyuwangi maupun luar Banyuwangi.

Akhirnya teman-teman Guru, Karyawan dan Staf Tata Usaha serta para pendampingnya (anak dan Istri/suami yang berjumlah kurang lebih 60 orang berhasil penulis "provokasi" untuk berkunjung di Wana Wisata Eko Wisata Mangrove Bedul Sumberasri, karena Jalur/ Rute ke Eko Wisata Mangrove Bedul dari Curahjati hanya berjarak 2 KM melalui jalan yang sudah hotmix mulai dari Pasar Curahjati Desa Grajagan ke arah timur menuju desa Sumberasri. Dari Perempatan Pasar Desa Sumberasri ke arah kanan yang merupakan satu Jalur/ Rute ke Eko Wisata Mangrove Bedul yang bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua atau empat dengan waktu 30 menit.

Penulis bersama sang "mantan pacar" serta pahlawan kecil, Wildan meluncur dengan gebetan baru Honda Beat dengan begitu mulus karena jalannya sip buanget. Ketika memasuki Kawasan Hutan Marengan sebelum masuk Wisata Bedul, penulis sempatkan diri untuk berfoto ria mengabadikan Hutan Marengan yang suejuk dan asri.

Awalnya Penulis agak pesimis "Jangan2 gak ada yang berWisata di Bedul" karena cuaca masih agak gerimis. Tapi, masyaAllah ternyata sudah banyak kendaraan roda 2 dan 4 yang sudah stand by di Bedul sampai tempat parkir di Wisata bedul tidak muat.

Penulis dan "Rombong"nya (maaf Rombongannya) akhirnya break dulu untuk solat Dhuhur di musholla yang disediakan oleh pihak pengelola Wisata Bedul yang yach...lumayan lah yang penting bisa untuk solat meski disitu banyak anak2 muda yang cangkruk di dalam musholla Wisata Bedul.(tobe continued "break dulu yach mau mengajar di kelas")

Foto Foto Wisata Bedul by http://fotoalisaifudin.blogspot.com
Artike Wisata Bedul by http://muhamadalisaifudin.blogspot.com
Read More... Rekreasi Keluarga di Eko Wisata Bedul Hutan Mangrove

Minggu, 09 Mei 2010

Eko Wisata Mangrove Bedul Dulu dan Kini

. Minggu, 09 Mei 2010
0 komentar
Anda ingin menjadi Petualang Pemula? Jawabnya ya ke Wana Wisata Bedul. Tapi bagi para pelancong atawa Wisatawan yang pernah ke Wisata Bedul mungkin sedikit kaget atau shock karena Wisata Bedul yang Dulu dan Kini sudah berubah 180 derajat atau lebih dari 360 derajat. Karena Saat ini Wisata Bedul menduduki ranking pertama kunjungan Wisata di Wilayah Banyuwangi *) menurut ana dan lisa dari penulis sih.

Coba bandingkan Foto Wisata Bedul ketika Penulis datang ke Wisata Bedul pada 2 Mei 2007 dengan Foto Wisata Bedul saat Penulis berkunjung pada Minggu 9 Mei 2010 begitu sangat berbeda. Salut buat pengelola Eko Wisata Bedul.Semoga tetap kompak menjaga dan mengelola serta melestarikan Eko Wisata Bedul sebagai salah satu ikon Wisata Alam Hutan serta Bahari di Banyuwangi.

Kami sebagai warga Banyuwangi turut bangga atas keberhasilan Pengelola Eko Wisata Mangrove Bedul yang bekerja sama dengan masyarakat desa Sumberasri Purwoharjo dan JICA (Japan International Corporation Agency). Sukses buat Eko Wisata Mangrove Bedul.

Muhamad Ali Saifudin *) Guru SMK Negeri Darul Ulum Muncar
Read More... Eko Wisata Mangrove Bedul Dulu dan Kini

Sabtu, 08 Mei 2010

Penerimaan Siswa Baru SMK RSBI Banyuwangi

. Sabtu, 08 Mei 2010
10 komentar
Pendaftaran SMK RSBI
Informasi Seleksi Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru (PPDB) SMK RSBI
Tahun Pelajaran 2010/ 2011

Diumumkan Kepada Siswa Siswi Lulusan SLTP/ MTs Seluruh Kabupaten Banyuwangi, bahwa Seleksi Pendaftaran Calon Peserta Didik Baru (PPDB) SMK RSBI, yaitu SMK Negeri 1 Glagah dan SMK Negeri Banyuwangi akan dibuka Seleksi awal Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) bersama mulai tanggal 14 s/d 16 Juni 2010, dengan Persyaratan sebagai berikut:

1. Siswa Siswi Pendaftar datang langsung berseragam SMP/ MTs Sekolah asal dengan didampingi orang tua.
2. Persyaratan berkas yang harus dibawa pada saat pendaftaran (V) (dalam tabel).

Persyaratan Pendaftaran Seleksi PSB (Penerimaan Siswa Baru) SMK RSBI bersama SMK Negeri 1 Glagah dan SMK Negeri 1 Banyuwangi
  1. Raport Asli dan Fotocopy Rapot Semester 1-5 yang dilegalisir tanggal 14 s/d 16 Juni 2010 (Pendaftaran Seleksi *).
  2.  Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) Asli/ Surat Keterangan Lulus dari Sekolah tanggal 14 s/d 16 Juni 2010 (Pendaftaran Seleksi *).
  3. Bukti Pendaftaran mengikuti Tes Teori tanggal 21 s/d 26 Juni 2010 (Tes Tulis On Line *).
  4. Sertifikat/Piagam Akademik, Non Akademik Asli tanggal 28 s/d 30 Juni 2010 (Tes Bakat Minat *).
  5. Sertifikat/ Piagam Akademik dan  Non Akademik Asli tanggal 1 s/d 3 Juli 2010 (Pendaftaran Penjurusan *).
  6. Hasil Tes Online tanggal 1 s/d 3 Juli 2010 (Pendaftaran Penjurusan *).
  7. Fotocopy Ijazah yang dilegalisir 2 lembar tanggal 1 s/d 3 Juli 2010 (Pendaftaran Penjurusan *).
  8. Pas Foto 3x4 = 2 lembar tanggal 1 s/d 3 Juli 2010 (Pendaftaran Penjurusan *).
  9. Keterangan Cek Fisik/Kesehatan tanggal 1 s/d 3 Juli 2010 (Pendaftaran Penjurusan*).

Catatan:
  1. *) Keterangan Berkas yang Harus Dibawa.
  2. Tempat Pendaftaran di SMKN 1 Glagah Jln. Kuntulan No. 1 Banyuwangi dan SMKN 1 Banyuwangi Jln. Wijaya Kusuma No. 46 Banyuwangi.
  3. Informasi yang bisa dihubungi (Call Center) PPDB: di SMKN 1 Glagah Banyuwangi Telp. (0333) 421222 dan SMKN 1 Banyuwangi Telp. (0333) 424541, 8900975.
  4. Calon Peserta PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) pada tanggal 14 Juni 2010 usia max. 21 tahun.
Panitia Bersama PSB SMK RSBI Banyuwangi
SMKN 1 Glagah Banyuwangi dan SMKN 1 Banyuwangi
Sumber: radar banyuwangi
Read More... Penerimaan Siswa Baru SMK RSBI Banyuwangi

Selasa, 04 Mei 2010

Asal Usul Wisata Bedul Hutan Mangrove Alas Purwo

. Selasa, 04 Mei 2010
3 komentar
Wisata Bedul Mangrove di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo Tegaldlimo

Purwoharjo - Wisata Mangrove Bedul Segoro Anakan berada di desa Sumberasri kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Wisata Mangrove Bedul Segoro Anakan ini merupakan tempat Wisata Baru bagi masyarakat Banyuwangi, khususnya yang berada di Banyuwangi Selatan. Taman Wisata Bedul benar-benar tempat yang indah dan nyaman serta suuuejuk karena Taman Wisata Mangrove Bedul merupakan perpaduan Alam Laut dan Hutan Mangrove. Wisata Hutan Mangrove Bedul termasuk kawasan paling alami yang ada di Taman Nasional Alas Purwo. Wisata Hutan Mangrove Bedul berada di kawasan Segoro Anakan masuk dusun Blok Solo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Luas wilayah Hutan Mangrove 1200 Ha yang membentang sejauh 18 KM dengan ketebalan Mangrove rata-rata 350 m dari bibir Segoro Anakan Bedul.

Asal usul nama Bedul ("Kalau Asal jangan Usul, Kalau Usul jangan Asal" kata TV) konon berawal dari banyaknya ikan Bedul yang ada di daerah sekitar Segoro Anakan Bedul. Ikan Bedul merupakan salah satu jenis ikan Gabus yang memiliki sirip dipungungnya. Menurut kepada Desa Sumberasri, bapak Drs. Suyatno, Ide awal pengembangan Blok Bedul sebagai wahana Wisata Alam Laut dan Hutan muncul pada awal tahun 2003. Seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 2007 Desa Sumberasri Purwoharjo ditetapkan menjadi Desa Model Konservasi. Pada tahun yang sama juga ditandatangai MoU (singkatane coro Inggris, Memorandum of Understanding) coro Indonesiane (Perjanjian Kesepahaman), kok Ngelantur... MoU mengenai kerjasama antara Balai Taman Nasional Alas Purwo dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberasri dalam pengembangan Wisata Alam Laut dan Hutan Mangrove terbatas Blok Bedul. Wisata Alat Laut dan Hutan Mangrove Blok Bedul juga bekerjasama dengan LSM dari Jepang JICA (Japan International Cooporation Agency) dan BHPM (Balai Pengelolaan Hutan Mangrove) wilayah I yang ada di Bali yang membantu pelatihan berupa pengtahuan Flora dan Fauna Mangrove.

Harapan ke depan Wisata Alat Laut dan Hutan Mangrove Bedul bisa menjadi Pintu Masuk Utama ke Taman Nasional Alas Purwo. Baik melalui Darat maupun lewat Laut dengan potensi Wisata yang ditawarkan ada 4 Paket Wisata, 1. Rekreasi ke Hutan Marengan, 2. Keliling Hutan Mangrove sampai ke Penangkaran Penyu di Ngagelan, 3. Melihat burung Migran yang berasal dari Australia, dan 4. Pendidikan lingkungan hidup, Jelas Eko Kurniawan, GM Wisata Mangrove Bedul.


Thanks for Visiting http://MuhamadAliSaifudin.blogspot.com
Read More... Asal Usul Wisata Bedul Hutan Mangrove Alas Purwo

Senin, 03 Mei 2010

Jalur Sumberberas Kedungrejo Banjir

. Senin, 03 Mei 2010
0 komentar
BANYUWANGI - Gara-gara diguyur hujan selama dua jam, ruas jalan yang menghubungkan Desa Sumberberas dan Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar tergenang siang kemarin (3/5). Banyak kendaraan yang macet di ruas jalan utama jurusan Kecamatan Muncar dan Kecamatan Tegaldlimo tersebut.

Saat banjir terjadi, para siswa sedang pulang sekolah. Padatnya arus lalu lintas dan kondisi jalan yang tergenang, mengakibatkan macet cukup panjang. Karena tidak ingin terlalu lama menunggu kemacetan, sebagian pengendara akhirnya memilih jalan pintas di Kecamatan Tegaldlimo. Mereka memutar kendaraan melalui Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. ''Kalau menunggu macet selesai, rasanya terlalu lama,''Kata Kasiyo, rombongan manasik haji dari Desa Sumberberas.


Selain menyebabkan kemacetan, hujan kali ini juga mengakibatkan beberapa rumah penduduk tergenang setinggi lutut. Untungnya banjir kali ini terjadi pada siang hari. Sehingga, warga masih sempat menyelamatkan barang di dalam rumah. ''Kalau banjirnya malam hari, kami yang susah," ujar Syamsudi, warga Sumberberas. (azi/bay)
Read More... Jalur Sumberberas Kedungrejo Banjir
 

Tamu Kampung Inggris

Traffic Pidato Inggris

Komentar Terbaru Sobat Setia Muhamad Ali Saifudin

All right reserved Muhamad Ali Saifudin is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com