Foto Saya
Muhamad Ali Saifudin
Berbuat dan Bermanfaat
Lihat profil lengkapku

Selamat Datang di Weblog Muhamad Ali Saifudin *)

Penulis berusaha menyajikan berbagai informasi tentang Pendidikan, Belajar Bahasa Inggris, Informasi SMK, NUPTK, Sertifikasi Guru, Wisata, Tips dan Trik. Motto Penulis "Yang Abadi adalah Perubahan dan yang Pasti adalah Ketidakpastian, Siapa yang tidak Berani Berubah tidak akan Memiliki Kepastian".

Copy Paste artikel Tips Trik Wisata Belajar Pidato Bahasa Inggris SMK dalam blog ini boleh asal:

1). Memuat nama penulis Muhamad Ali Saifudin.
2). Menyertakan alamat http://muhamadalisaifudin.blogspot.com ke sumber artikel yang ditulis
.
3). Kritik dan Saran Tips Trik Wisata Belajar Pidato Bahasa Inggris SMK Klik Disini
*) Muhamad Ali Saifudin tinggal di http://muhamadalisaifudin.blogspot.com

Senin, 28 Desember 2009

Sertifikat Profesi Guru Gugur Jika RUU BHP Disahkan

. Senin, 28 Desember 2009
1 komentar
Sertifikat Profesi Guru Gugur Jika RUU BHP Disahkan
Semarang, CyberNews. Jangan berharap banyak bahwa sertifikasi guru akan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan. Jika RUU Badan Hukum Pendidikan (BHP) nanti disahkan, maka sertifikat profesi yang dimiliki guru yang sudah lolos uji sertifikasi dengan sendirinya akan gugur. Mengingat dalam pasal 47 BHP yang mengatur mekanisme guru, akan diberlakukan sistem kontrak (tenaga BHP yang terdiri atas pendidik, tenaga kependidikan, dan tenaga penunjang baik yang berstatus PNS yang dipekerjakan dan/atau pegawai nonpemerintah membuat perjanjian kerja dengan BHP-Red).

Hal itu diungkapkan Pengurus Majelis Luhur Taman Siswa Yogyakarta, Darmaningtyas pada Seminar Nasional ''Profesionalisme Guru: Antara Harapan dan Realita'' yang diprakarsai Persatuan Guru dan Karyawan Swasta Indonesia (PGKSI) Jateng di Gedung Juang 45 Jl Pemuda (6/2).

Darmaningtyas menilai pelaksanaan uji sertifikasi tidak memenuhi rasa keadilan.
Dicontohkannya guru SD yang notabene usianya sudah tidak muda lagi dan belum S1. Yang bersangkutan jelas tidak mungkin mengikuti uji sertifikasi. ''Kalaupun si guru memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S1, maka secara ekonomis hal itu tidak akan menguntungkan.''

Pasalnya, tandas dia, investasi yang ia tanamkan untuk menempuh S1 tidak sebanding dengan jumlah tambahan tunjangan sebesar 1 kali gaji yang ia terima jika kelak lolos uji sertifikasi.

Darmaningtyas juga menduga bahwa rendahnya persentese kelulusan para guru peserta uji sertifikasi di seluruh Indonesia adalah kurangnya sosialisasi dari dinas pendidikan setempat.

Pembicara lain, Prof DYP Sugiharto dari Unnes mengungkapkan bahwa respon guru terhadap uji sertifikasi itu bermacam-macam. ''Ada yang santai, cuek, atau bersemangat.'' Pada acara yang dihadiri ratusan guru SD-SMA se-Jateng itu, Sugiharto menjelaskan hal yang selama ini mengusik para guru dan menimbulkan kecemburuan di antara mereka di mana guru yang tidak aktif atau singkatnya kualitasnya diragukan, namun malah lolos uji sertifikasi.

Sugiharto yang juga bertugas sebagai asesor itu menjelaskan bahwa dari 10 komponen yang dinilai, ada 2 yang merupakan penilaian dari atasan si guru. Jika pada 2 komponen tersebut si guru mendapat poin yang tinggi, kata dia, maka asesor berkewenangan untuk memindahkannya saja.

Oleh karena itulah ia mengimbau agar kepala sekolah lebih selektif saat memberikan penilaian pada komponen pelaksanaan dan perencanaan pembelajaran pada bawahannya.

Wakil Ketua DPRD Jateng Abdul Kadir Karding menilai, konsep pelaksanaan sertifikasi guru tidak ideal. Namun demikian ia mendorong para guru melalui penguatan organisasi yang diikutinya agar terus berjuang. ''Salah jika ada anggapan guru tidak boleh demo. Political will pemerintah sebenarnya sudah ada namun guru juga harus menuntut.''

Karena, tandas dia, menunggu pejabat untuk mengubah kebijakan bukanlah hal yang mudah. Ia juga menolak diskriminasi antara guru negeri dan swasta. Diakui Karding, kendati pada APBD 2008, anggaran pendidikan Jateng mencapai 20% ( Rp 1,3 triliun dari Rp 5 triliun), namun fokus untuk implementasi di lapangan masih lemah.

Ketua Umum Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Suparman memaparkan tentang pendapatan guru honorer di DKI yang mencapai Rp 2 juta/bulan. Adapun guru tetap di sana menerima gaji lebih dari Rp 3 juta/bulan.

Dikatakannya, hal itu tidak terlepas dari perjuangan para guru di DKI dalam hal
kesejahteraan. Ia berharap hal serupa dapat dicontoh oleh guru-guru di Jateng. Menurut dia idealnya, gaji guru pada awal ia mengajar adalah Rp 5 juta/bulan. ''Ya kalau masa mengajarnya sudah 20 tahun lebih setidaknya bergaji Rp 20-25 juta/bulan.''

Terkait masalah itu, Karding menanggapi bahwa kondisi di DKI dan Jateng berbeda mengingat APBD di sana mencapai Rp 10 triliun lebih dan di Jateng hanya Rp 5 triliun.

Adapun semua pembicara mengungkapkan hal senada bahwa seharusnya sertifikasi otomatis diberikan kepada mereka yang masa mengajarnya sudah lebih dari 5 tahun tanpa melihat latar belakang pendidikan. Kalaupun ujian seperti itu digelar, harusnya pesertanya adalah guru-guru baru.

Mereka berpendapat bahwa cara seperti itu efektif dan juga menghemat pengeluaran negara mengingat anggaran yang dikeluarkan untuk menggelar uji sertifikasi saat ini sangat besar.(Ida N/Cn08 )

Sumber: http://www.suaramerdeka.com
Read More... Sertifikat Profesi Guru Gugur Jika RUU BHP Disahkan

Jumat, 11 Desember 2009

STAI Darul Ulum Muncar Banyuwangi

. Jumat, 11 Desember 2009
1 komentar
Ech tanpa terasa usia STAI Darul Ulum (STAIDU) Wringinputih Muncar Banyuwangi sudah hampir 2 tahun. Ibarat bayi, dia sudah bisa mulai lari meski kadang2 jatuh. Yang penting bukan "jatuh"nya tetapi bagaimana agar si"bayi" tersebut bisa bangun, lau berdiri dan bisalari lagi kalau perlu larinya yang agak kencang. Diusianya yang hampir 2 tahun ini tentu semua berharap banyak kepada STAI Darul Ulum (STAIDU) Wringinputih Muncar Banyuwangi yang merupakan satu satunya sekolah tinggi yang berada di kecamatan muncar yang mandiri.

Saat ini STAI Darul Ulum (STAIDU) Wringinputih Muncar Banyuwangi sudah ada 2 jenjang semester yaitu angkatan pertama STAIDU 2008/2009 dengan jumlah mahasiswa 27 orang dan angkatan STAIDU kedua 2009/2010 dengan jumlah mahasiswa 17 orang. Beberapa hari yang lalu Ketua I STAI Darul Ulum (STAIDU) Wringinputih Muncar Banyuwangi berkesempatan hadir ke STAI Darul Ulum (STAIDU) Wringinputih Muncar Banyuwangi untuk membuka acara OPSPEK di STAIDU Banyuwangi. Beliau mengatakan meskipun STAIDU Muncar Banyuwangi berada di "Ndeso" yang sangat jauh dari pusat keramaian apalagi pusat pendidikan seperti di kota-kota besar, tetapi para mahasiswanya harus berpikiran modern. Hati para mahasiswa STAIDU harus berhati santri,dan otaknya harus berhati teknologi. Selamat buat mahasiswa STAIDU Muncar Banyuwangi.
Read More... STAI Darul Ulum Muncar Banyuwangi

Rabu, 09 Desember 2009

Telecenter Asriloka Perkenalkan Wisata Mangrove Blok Bedul

. Rabu, 09 Desember 2009
0 komentar
SUROBOYO - Dengan adanya Telecenter Asriloka yang berada di Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi ikut membantu memperkenalkan obyek wisata mangrove Blok Bedul melalui internet, sehingga masyarakat lebih mengenal daerah Banyuwangi.      Manajer Telecenter Asriloka, Nur Affandi saat menerima kunjungan dari Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Selasa (8/12) mengatakan, mengenalkan wisata tersebut dilakukan melalui pembuatan gambar-gambar maupun informasi mengenai wisata mangrove.

Sebelum ada telecenter, masyarakat belum ada yang tahu maupun mengenal wisata mangrove, Saat ini, masyarakat telah mengenal wisata tersebut sehingga jumlah pengunjung meningkat. Tiap hari, rata-rata pengunjung antara 15-20 orang namun pada hari libur bisa meningkat hingga ratusan orang.
Sebagai pengelola wisata, para perangkat desa sedang mempromosikan wisata tersebut, agar wisata lebih dikenal dan dicintai oleh masyarakat, khususnya masyarakat banyuwangi maupun masyarakat luar Banyuwangi.

Selain mempromosikan tempat wisata, juga mengenalkan hasil produk-produk UKM, seperti kripik tempe, sehingga para pengusaha bisa terbantu pemasarannya melalui internet dan dapat meningkatkan pendapatan.

Perlu diketahui, Wisata Mangrove Blok Bedul merupakan bagian dari Taman Nasional Alas Purwo yang menyuguhkan wisata perahu melintasi segara anakan yang bermuara di pantai Grajakan hingga selatan pantai Banyuwangi. Wisata tersebut merupakan areal bakau yang terdiri dari berbagai spesies mangrove, sehingga menambah kesejukan suasana pantai.

Sebelumnya, tim dari Dinas Kominfo Prov Jatim juga melakukan kunjungan ke Telecenter Pasir Putih di Jalan Pasir Putih Desa Mbungatan Kecamatan Nggletok Situbondo. Di telecenter tersebut nampak para pengunjung cukup antusias mulai dari pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum.

Manager telecenter Pasir Putih, Suharti menuturkan, dengan adanya telecenter dapat memberi kemudahan untuk melakukan tugas-tugas administrasi seperti surat menyurat, mengirim undangan maupun menyusun laporan.

Sementara Manager Telecenter Mandiri, Sudarsono SE di Desa Sindoko Kecamatan Papen Bondowoso mengatakan, untuk mencari informasi mengenai kesehatan maupun pendidikan maupun industri masyarakat cukup mengakses lewat internet ke telecenter. (ryo,ern-Dinkominfo)

Sumber: http://www.koransuroboyo.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2458:telecenter-asriloka-perkenalkan-wisata-mangrove-blok-bedul-&catid=53:pantai&Itemid=118
Read More... Telecenter Asriloka Perkenalkan Wisata Mangrove Blok Bedul
 

Tamu Kampung Inggris

Traffic Pidato Inggris

Komentar Terbaru Sobat Setia Muhamad Ali Saifudin

All right reserved Muhamad Ali Saifudin is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com