KawasanWisata Gunung Srawet Kebondalem |
Untuk menggarap potensi desa itu, Pemdes telah membentuk panitia khusus. Panitia yang beranggota sekitar 30 orang itu berasal dan semua lapisan dan elemen masyarakat. “Semua elemen masyarakat di Desa Kebondalem kita libatkan,” terang Kepala Desa (Kades) Kebondalem Iksan kemarin (5/1).
Saat ditemui di ruang kerjanya, Iksan mengakui, investor yang akan menggarap wisata di Gunung Srawet itu sudah ada. Bahkan, pihak investor sudah siap membangun berbagai kebutuhan dan sarana-prasarana. “Untuk membangun wisata ini, pihak investor telah menyediakan dana sekitar Rp 404 miliar,” bebernya sambil menolak menyebutkan nama dan asal investor tersebut. Menurut kades, masalah lahan di Gunung Srawet yang sempat menjadi perdebatan karena dianggap milik Perhutani dan Pemkab, kini sudah jelas.
“Data lahan di Perhutani dan Pemkab tidak ada yang menyebut itu”, ungkapnya.
Data di Badan Pertanahan Nasional (BPN), lanjut dia, Gunung Srawet yang luasnya 142 hektare itu adalah lahan tidak bertuan peninggalan Belanda. Tetapi, selama ini kawasan hutan di pegunungan itu dikelola oleh Pemdes Kebondalem. “Gunung Srawet itu milik negara yang dikelola oleh Desa Kebondalem,” jelasnya. Melalui keterangan BPN itu, lanjut kades, Pemdes Kebondalem mengajukan ijin kepada Bupati Banyuwangi untuk mengembangkan potensi wisata.. “Suratnva sudah lama kita ajukan, sekarang kita menunggu jawabnnya,” ungkapnya.
Kades mengaku tidak tahu kapan surat pengajuan izin itu akan ditanggapi. Tetapi. informasi yang dia dengar, Pemkab sudah membentuk tim khusus untuk melihat objek wisata itu. “Kita sedang menunggu kedatangan tim itu,” imbuh Iksan.
Diakuinya, sesuai keinginan investor. luas lahan yang akan digarap masih kurang. Tidak menutup kemungkinan, lahan milik warga di sekitar pegunungan juga akan dipakai. “Lahan milik warga ini harus dibebaskan terlebih dulu,” paparnya.
Di antara sarana yang akan dibangun di objek wisata itu, sebut dia, adalah lapangan golf. Lahan yang akan dipakai untuk lapangan golf luasnya 60 hektare. “Untuk pembangunan lapanan golf membutuhkan lahan milik warga”, jelasnya. (abi/irw) dikutip dari Koran Jawa Pos Radar Banyuwangi.
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung Mohon Meninggalkan Jejak Untuk Silaturrahmi Balik.