Guru Mogok, Siswa Keleleran
BANYUWANGI-Ancaman mogok mengajar benar-benar dilakukan para guru anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Banyuwangi kemarin (23/2). Meski belum merata di seluruh kecamatan, para guru terlihat berkumpul di kantor camat masing-masing.
Dari pantauan koran ini, para guru di beberapa kecamatan di Banyuwangi selatan lebih kompak untuk mogok mengajar. Para guru itu mendatangi kantor kecamatan masing-masing; seperti yang terlihat di Kecamatan Pesanggaran, Kecamatan Siliragung, dan Kecamatan Bangorejo. Tidak kecuali, para guru di Kecamatan Gambiran, Kecamatan Cluring, Kecamatan Srono, Kecamatan Muncar, dan Kecamatan Tegaldlimo. Mereka terlihat duduk dan berkumpul di halaman kantor kecamatan. Mereka hampir tidak melakukan aktivitas apa pun selain duduk dan mengobrol.
Para guru di wilayah Kecamatan Purwoharjo terlihat berkumpul di eks-kantor UPTD Pendidikan. Di tempat itu, mereka sudah berkumpul sejak pagi. Para siswa di daerah tersebut sebagian besar dipulangkan. "Kelas IX try out, untuk kelas VII dan VIII diliburkan," ujar salah satu siswa kelas IX SMPN 2 Purwoharjo.
Sebagian besar siswa SDN di Kecamatan Purwoharjo dipulangkan sejak pagi. Di beberapa sekolah juga ada siswa yang keleleran. Mereka hanya ditunggu oleh tukang kebun dan beberapa guru. "Guru-guru kumpul di kantor UPTD, sedangkan siswa dibiarkan berkeliaran," kata seorang warga di Desa Glagah Agung, Kecamatan Purwoharjo.
Para guru itu tidak terlalu lama berkumpul di kantor eks-UPTD Purwoharjo. Sekitar pukul 10.00, mereka sudah bubar dan pulang ke rumah masing-masing. "Aksinya sudah selesai, dilanjutkan besok lagi," ujar salah satu guru sambil berpesan agar identitasnya tidak dikorankan.
Sementara itu, para guru di Kecamatan Gambiran sudah mulai berdatangan di kantor kecamatan sejak pukul 07.30. Semakin siang, jumlah guru di sana terus bertambah. Hingga akhirnya, halaman kantor kecamatan itu nyaris tidak mampu menampung kendaraan milik para guru. Petugas Polsek setempat terlihat bersiaga di sekitar kantor kecamatan. "Aksi ini juga untuk solidaritas kepada para guru bantu yang tidak lekas diangkat menjadi PNS," sebut Dwi, seorang guru di Kecamatan Gambiran.
Begitu juga dengan para guru di Kecamatan Tegaldlimo. Mereka mulai datang di kantor kecamatan pukul 08.00. "Untuk urusan siswa, sudah kami serahkan kepada komite sekolah. Kami akan mogok mengajar sampai tuntutan PGRI dipenuhi oleh Bupati Ratna Ani Lestari," cetus H. Purwandianto, seorang guru di Kecamatan Tegaldlimo.
Purwandianto mengaku, dirinya tidak tahu sampai kapan para guru akan mogok mengajar. Yang jelas, semua itu sebagai bentuk solidaritas para guru yang nasibnya kurang diperhatikan oleh Pemkab. "Kami akan menunggu perkembangan dari pengurus PGRI Banyuwangi," sebut kepala sekolah SDN itu.
Dia menambahkan, mogok mengajar tersebut dimulai pukul 08.00 dan akan berakhir sesuai jam dinas, yakni pukul 13.00. "Kami akan terus berkumpul di kantor kecamatan ini," sebutnya.
Sementara itu, aksi mogok lebih seru terlihat di Kecamatan Genteng. Para guru menggelar mimbar bebas di Pendapa Kecamatan Genteng kemarin.
Ketika tiba di halaman kantor kecamatan, ratusan guru berseragam PGRI itu awalnya hanya duduk-duduk. Namun sekitar pukul 10.00, mereka menggelar mimbar bebas dengan pengeras suara megaphone. ''Hidup guru, hidup PGRI, solidaritas!" teriak seorang guru.
Secara bergiliran, beberapa guru menyampaikan pernyataan yang mengecam Bupati Ratna Ani Lestari. Kecamatan itu dilontarkan karena Bupati tidak segera mengabulkan tuntutan PGRI. ''Besok kami akan melanjutkan aksi ini sampai ada instruksi lebih lanjut dari PGRI Banyuwangi," kata Rifa'i, seorang guru di Kecamatan Genteng.
Sementara itu, aksi mogok mengajar juga terjadi di Kecamatan Kalibaru, Kecamatan Glenmore, Kecamatan Singojuruh, Kecamatan Songgon, dan Kecamatan Rogojampi. Rencananya, aksi mogok mengajar akan terus berlangsung sampai beberapa hari mendatang. (abi/azi/bay)
Sumber: http://www.jawapos.co.id/radar
Penulis berusaha menyajikan berbagai informasi tentang Pendidikan, Belajar Bahasa Inggris, Informasi SMK, NUPTK, Sertifikasi Guru, Wisata, Tips dan Trik. Motto Penulis "Yang Abadi adalah Perubahan dan yang Pasti adalah Ketidakpastian, Siapa yang tidak Berani Berubah tidak akan Memiliki Kepastian".
Copy Paste artikel Tips Trik Wisata Belajar Pidato Bahasa Inggris SMK dalam blog ini boleh asal:
2). Menyertakan alamat http://muhamadalisaifudin.blogspot.com ke sumber artikel yang ditulis.
3). Kritik dan Saran Tips Trik Wisata Belajar Pidato Bahasa Inggris SMK Klik Disini
*) Muhamad Ali Saifudin tinggal di http://muhamadalisaifudin.blogspot.com
Rabu, 24 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Pengunjung Mohon Meninggalkan Jejak Untuk Silaturrahmi Balik.